Beberapa sifat dan karakter Daud yang menonjol yang bisa
saya petik adalah:
1. Suka bermazmur
Lihatlah betapa di setiap kesempatan Daud selalu menulis lagu, puisi, puji-pujian kepada Tuhan, sebagai ungkapan isi hatinya. Memainkan musik yang indah yang menentramkan hati orang seperti Raja Saul yang dipenuhi roh jahat, bahkan sampai membuai domba-dombanya saat Daud “ngangon” di padang penggembalaan. Lihat saja Kitab Mazmur, sebanyak 73 pasal dari 150 pasal, Daud yang menulisnya. Demikian juga, Daud mengatur para penyanyi untuk melayani di Kemah Suci/ Pondok Daud setiap hari.
Lihatlah betapa di setiap kesempatan Daud selalu menulis lagu, puisi, puji-pujian kepada Tuhan, sebagai ungkapan isi hatinya. Memainkan musik yang indah yang menentramkan hati orang seperti Raja Saul yang dipenuhi roh jahat, bahkan sampai membuai domba-dombanya saat Daud “ngangon” di padang penggembalaan. Lihat saja Kitab Mazmur, sebanyak 73 pasal dari 150 pasal, Daud yang menulisnya. Demikian juga, Daud mengatur para penyanyi untuk melayani di Kemah Suci/ Pondok Daud setiap hari.
2. Pengatur strategi perang yang genius
Tentu saja keahlian Daud ini diperoleh dari Tuhan. Setiap
kali akan mengadakan peperangan tak lupa Daud akan bertanya kepada Allah Israel
apa yang yang harus dilakukan. Dia tidak pernah gegabah dengan hanya
mengandalkan kekuatan perangnya. Saya percaya itulah yang membuat kemenangan
selalu di pihak Daud. Sampai suatu kali saat Daud dan pasukannya pulang dari
suatu pertempuran, para wanita memuji-muji Daud dengan perkataan “Saul mengalahkan beribu-ribu
musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa.” Kuncinya, mengandalkan Tuhan selalu.
3. Suka mengampuni
Perhatikan bagaimana sikap Daud kepada Saul yang
mengejar-ngejar Daud dengan maksud untuk membunuhnya. Setiap kali ada
kesempatan untuk membunuh Raja Saul, Daud selalu menahan tangannya untuk
membunuh Saul yang diurapi Tuhan juga. Dia mengampuni orang yang membencinya
dan tetap menghormati orang-orang yang diurapi Tuhan. Bukan hanya terhadap
Saul, tapi juga terhadap semua orang memberontak dan orang-orang yang
menginginkan kejatuhannya.
4. Setia dan taat
Ia setia pada janjinya kepada Yonathan anak Saul, sahabatnya
itu, dengan memelihara anak Yonathan yang masih hidup yaitu Mefiboset pada saat
Daud kembali ke Yerusalem. Ia memulihkan semua tanah, warisan dari Saul kepada
Mefiboset dan makan sehidangan dengan Mefiboset sebagai anak Raja. Daud juga taat
melakukan segenap perintah Tuhan dan tidak pernah berpaling kepada ilah lain.
5.
Hatinya lembut dan cepat bertobat
Lihatlah ketika Daud ditegor oleh nabi Natan oleh karena
kesalahannya dalam perzinahan dan mengambil Batsyeba, istri Uria, serta merancangkan
yang jahat terhadap Uria, yang akhirnya mati di medan perang karena konspirasi
Daud. Dia cepat bertobat, mengakui
kesalahan dan menerima hukuman apapun yang dijatuhkan Tuhan atasnya. Lalu Daud
juga menuliskan Mazmur sebagai ungkapan penyesalannya di Mazmur 51.
6. Tidak membalas kejahatan
Suatu ketika Absalom, Anak Daud mengadakan kudeta terhadap
Raja Daud. Daud memilih untuk turun dari tahtanya dan keluar dari Yerusalem,
pusat kerajaannya. Dia mengalah terhadap anaknya dan sangat percaya bahwa Tuhanlah
pembela dalam setiap perkaranya. Seorang dari suku Benyamin yaitu Simei bin
Gera datang melempari Daud dan rombongannya serta mengutukinya pada saat ia dan
pengikut setianya keluar dari Yerusalem. Simei berkata, “Enyahlah, enyahlah engkau penumpah darah, orang dursila.” Pada
saat Abisai minta ijin Daud untuk memenggal kepala Simei, Daud hanya berkata: “Biarkan
ia mengutuk, barangkali Tuhan menyuruh dia untuk mengutukiku. Sedangkan anakku
sendiri ingin mencabut nyawaku. Biarkanlah dia. Tuhanlah yang menyuruhnya
berbuat demikian. Mungkin Tuhan akan lihat sengsaraku dan membalas yang baik
kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini.” Saya sendiri rasanya sedih
melihat kesengsaraan Daud dan pengen nangis melihat perlakuan Simei terhadap
Daud. Tapi pada akhirnya Tangan Tuhanlah yang menghukum Simei, sikap Daud benar
di hadapan Allah.
7. Rindu senantiasa dekat dengan Tuhan
Daud digambarkan sangat dekat dengan Tuhan. Karena
kerinduannya maka Daud berinisiatif untuk membangun rumah atau Ba-it untuk
Tuhan yang sangat megah. Daud berkata kepada nabi Natan di2 Samuel 7, “Lihatlah,
aku ini diam dalam rumah dari kayu aras padahal tabut Allah diam di dalam tenda.”
Tetapi Tuhan menjawab lewat Natan,
“Bukan Daud yang akan
membangun tetapi keturunannya, Aku akan mengokohkan tahtanya selamanya, apabila
ia melakukan kesalahan Aku akan menghukumnya, tetapi kasih setiaKu tidak akan
hilang darinya dan kerajaannya akan kokoh selama-lamanya.”
Meskipun Salomo yang akhirnya mebangun Bait Suci itu, tetapi
Daudlah yang mempersiapkan seluruh peralatan, perlengkapan dan bahan-bahan yang
diperlukan untuk membangun, sampai kepada pekerja-pekerjanya dia yang
merencanakannya.
Sebenarnya masih banyak yang dapat dipelajari dari kehidupan
Daud. Di sepanjang malam sebelum hari PD dilaksanakan saya masih memikirkan
kira-kira poin apa yang sangat penting yang akan disampaikan. Tetapi pada saat
penyembahan di ibadah PD, tiba-tiba Roh berbicara di dalam hatiku…”Engkau tau
anakKU, Daud sangat mencintai AKU.” Saya terhenyak, saya tidak menyadarinya
dari kemarin..Saya tidak tahan, saya menangis dan menangis, dan merasakan pengurapan
kasih yang sangat dalam mengalir turun atasku pada saat itu. Yang saya rasakan
sayapun makin mengasihi Tuhan Yesus. Benarlah
nats Kisah Para Rasul 13:22 yang berbunyi:
“Aku telah mendapatkan
Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hatiKU dan yang melakukan segala kehendakKU.”
Lebih jelas lagi dalam terjemahan berbahasa Inggris,
“I have found David the
son of Jesse a man after My own heart.”
Saya juga tiba-tiba mengingat Mazmur yang ditulis oleh Daud,
di Mazmur 63, yang menggambarkan kerinduan dan cintanya terhadap Tuhan.
Ya, Allah, Engkaulah
Allahku, aku mencari Engkau, juwaku haus kepadaMu, seperti tanah yang kering
dan tandus, tiada berair. Demikianlah aku memandang kepadaMu, di tempat kudus,
sambil melihat kekuatanMu dan kemuliaanMu. Sebab kasih setiaMu lebih baik dari pada
hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.
Tuhan sangat berkenan pada Daud, sehingga IA sangat
memberkati Daud, mengokohkan tahtanya sampai kepada keturunannya dan pada akhirnya
Yesus, Sang Juruselamat lahir dari garis keturunan Daud.
What a wonderful heart…
I love You Lord…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar