Dentingan pertama terasa menggigil,
Kedua aku mengaduh
Ah...Engkau terlalu tau
Tanpa sepatah katapun
Hanya air mata yang menetes
Itu cukup bagiMu.
Tak perlu meleter,
Tak perlu berkoar,
Tak pula berdebat,,,
Hening..................
Diam....................
Menadah..............
Sampai Kau berkata
JalanKu bukan jalanmu
Ku kan sediakan
Ku yang paling tau
Yang terbaik bagiMu
Aku menungguMu...
TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;
Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri,
Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring,
segala jalanku Kaumaklumi.
Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan,
sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.
Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku,
dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku.
Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi,
tidak sanggup aku mencapainya.
Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu,
ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;
jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
Jika aku terbang dengan sayap fajar,
dan membuat kediaman di ujung laut,
juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku,
dan tangan kanan-Mu memegang aku.
Mazmur 139:1-10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar