a Note from me

Perkataan dapat menyebabkan keajaiban, tetapi juga dapat menyebabkan kesalahan besar. Apa yang kita katakan menentukan kedudukan kita. Jika kita memperkatakan kegagalan, kekalahan, kekuatiran, ketidakpercayaan maka itulah yang terjadi. Tetapi sebaliknya jika kita memperkatakan keberhasilan, kemenangan, kebahagiaan, maka itulah yang terjadi dalam hidup kita.
PIKIRKANLAH DAN PERKATAKANLAH.

Sabtu, 12 Desember 2009

BERBUAH


BERBUAH

Setiap kali mendengar kata berbuah, saya akan selalu berfikir apa saya sudah berbuah? apa buah yang saya hasilkan lebat, apakah buah yang saya hasilkan manis? Terkadang kita tidak bisa merasakan dengan sempurna buah yang kita hasilkan. Orang lain yang lebih bisa menilai, karena mereka yang merasakan buahnya. Mereka lebih tau manis apa tidak, enak apa tidak bahkan merekalah yang lebih tau busuk apa tidak.

Saya mempunyai sebuah pohon jambu di pekarangan rumah saya. Waktu mulai ditanam saya rajin menyiraminya, memberi pupuk dan menggemburkan tanahnya. Pada waktu pertama kali berbuah hanya ada 10 buahnya. Saya menunggu hingga besar dan merah, buahnya dibungkus plastik supaya tidak ada ulat yang masuk. Saya sangat mengagumi buah pertama itu karena terlihat cantik, merah dan besar. Sayapun memberikan 9 buahnnya kepada teman-teman sebagai buah sulung, dan satunya lagi saya makan. Tetapi apa yang terjadi? Buah jambu saya yang saya banggakan ternyata mengecewakan saya: tidak manis, bahkan pada musim buah berikutnya ia busuk dan berulat.

Suatu kali Tuhan Yesus pernah mengatakan satu perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah di Lukas 13:6-9. Pemiliknya sudah 3 tahun menunggu buah pohon ara tersebut. Tapi tidak ada. Lalu ia menyuruh pengurus kebunnya untuk menebang pohon tersebut, karena percuma ia tetap hidup tapi tidak menghasilkan. Tapi pengurusnya minta waktu 1 tahun lagi, yang katanya mau dia cangkul tanahnya, beri pupuk lagi, siapa tau tahun depan akan berbuah.

Biasanya pohon ara akan berbuah setelah berumur 3 tahun jadi umur pohon ara tersebut di atas sebenarnya sudah 6 tahun tapi belum berbuah. Jadi saat 7 tahun mungkin sudah berbuah. Dalam hal ini Tuhanlah pemilik kita umat tebusanNya. Setiap saat Tuhan selalu mencari buah yang ada pada kita. Tuhan juga turut menikmati apabila kita berbuah. Tuhan sangat disenangkan oleh buah-buah kita. Kadang Tuhan juga punya batas kesabaran apabila kita tidak berbuah. Kalau tidak Ia akan tebang kita dan campakkan ke tempat sampah. Dan akhirnya kita hanya tinggal ranting-ranting kering yang pada akhirnya dibakar. Kita tidak mau seperti itu kan? Tuhan masih beri kesempatan 1 tahun lagi, supaya kita bisa menghasilkan buah yang lebat, manis, sedap dan tidak busuk. Kita pun sangat kecewa jika buah-buah pohon kita meskipun lebat, besar, tapi tidak manis seperti buah pohon jambu saya. Kita akan sangat mengecewakan manusia ataupun Tuhan.

Mari di tahun depan ini kita mau lebih berbuah, mumpung masih Tuhan beri kesempatan. Cangkul tanah-tanah di sekeliling kita artinya baharui kembali motivasi pelayanan kita dan kasih kita kepada Tuhan, tetap tinggal dalam FirmanNya. Beri pupuk atau makanan rohani pada roh kita dengan minta pengurapan terus-menerus. Tebang dan bersihkan ranting-ranting yang kering atau kurang berbuah, artinya bersihkan hidup kita dari dosa dan kenajisan. Maka pastilah kita akan berbuah.

Mari sama-sama katakan "AKU MAU BERBUAH."

My Song


BERSAMA YESUS




Engkau Tuhan yang kuperlu
Di setiap langkahku
Tanpa Tuhan besertaku
Hampa hidupku






Reff: 
Apa juga yang Kau pinta
Kupersembahkan
Emas perak kebanggaan
Tiada artinya


Asal ku bersama Yesus
Seumur hidupku...

Kamis, 10 Desember 2009

PUISI UNTUK SAHABAT

PUISI UNTUK SAHABAT

Natal tlah tiba
Natal tlah tiba
Horeeeeee
Bunyi lonceng berkumandang
Pohon natal keluar dari persembunyian
Semarak yang penuh sukacita

T a p i ………
Aku ingat sahabatku
Meringkuk sendiri dalam gelap
Meratap dalam kesakitan
Menangis dalam pilu

Aku datang sahabat
Mengusap air matamu
Engkau tidak sendiri
Ada kami yang slalu peduli
Ada Yesus yang slalu berjaga
Menemanimu
Menjagamu.

Sabtu, 12 September 2009

Amazing




A M A Z I N G


Sebuah kata …
Sungguh.. tak sanggup ungkapkan tentang MU
Kuterpaku memandang ukiran jariMU
Sungguh kuterpesona


Ini TentangMU……
Ini tentang kita….
Meretas waktu, membuai mimpi
Harapan yang bersemi kembali
BersamaMu ku pasti bisa


BagiMU sgala keluh kami kecil
Seperti membalikkan tangan
Namun mengapa terasa berat
Ibarat kuk yang menjerat
Aku terbelit


Hingga sebuah mujizat
Hingga setiap ciptaan berdecak kagum
Tak sorangpun yang sanggup
Selain DiriMu


Sungguh Kau jalinan setiap kata
Kau ukiran segala alam
Kau rajutan segala kala
Kau pahatan segala kuasa
Kau jawaban segala tanya
Kau dambaan setiap hati
Sungguh kuterpesona…………

Selasa, 08 September 2009

Goji, The SupperBerry


Sebuah penelitian ilmiah yang dipublikasikan di Journal of Alternative and Complementary Medicine menyatakan bahwa, mengonsumsi 120 ml jus goji berry (wolfberry) selama dua minggu, mampu memperkuat fungsi ginjal dan hati, serta mengatasi stres.

Sejak 2.500 tahun yang lalu, Goji memang sudah digunakan para ahli obat Himalaya dalam sejumlah ramuan tradisionalnya. Kini, para ahli modern semakin meneliti kandungan manfaatnya.

Satu buah biji goji mengandung asam amino, vitamin B-kompleks, antioksidan dan karotenoid, termasuk beta karoten dan zeaxantin, serta vitamin C dengan kadar 500 kali lebih tinggi dari buah jeruk.

Cobalah mencampurkan beberapa biji goji dalam secangkir yogurt atau taburkan di atas sepiring sereal gandum di pagi hari, misalnya oatmeal.

sumber: kompas.com

Sabtu, 05 September 2009

Tuhan Menggendongmu...




Yesaya 46:4 "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu.Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.;

Seringkali pencobaan yang kita alami membuat kita merasa tidak ada yang pedulikan kita. Bahkan jika teramat berat kita merasa Tuhanpun menjauh dari kita. Tapi satu hal yang kita percaya jika membaca ayat di atas "Tuhan selalu menggendong kita..dan tidak pernah membiarkan kita sendirian. Tidak ada manusia yang sanggup melakukan yang seperti itu bahkan Mbah Surip sendiripun yang menyanyikan lagu Tak Gendong pun tidak akan pernah sanggup. Hanya Allah yang sanggup.

Justru waktu pencobaan datang dan masalah menimpa Tuhan ingin menyatakan kuasanya atas hidup kita, bahwa waktu kita menyerah Tuhan kan bertindak,saat kita angkat tangan Tuhan kan turun tangan. Pergumulan adalah alat bagi Allah untuk menyatakan kasih setiaNya.Kita akan sulit menyelami kasih Allah tanpa adanya persoalan bahkan Ia berjanji kan senantiasa menggendong kita. Pencobaan yang kita alami tidak akan pernah melebihi kekuatan kita (1 Kor 10:13). Jika ada lebihnya Tuhan akan menanggungnya bagi kita. Kelebihan itu mungkin juga karena dosa maka kita harus cepat-cepat membereskannya jika kita sepertinya tidak kuat menanggungnya.

Jadi saudaraku jika pencobaan datang menerpa dan badai sepertinya mendekat, ingatlah kasih setia Tuhan yang terus memampukan kita melewati badai cobaan.Ingatlah Tuhan selalu menggendong kita.Kita pasti cakap menanggungnya sbab Tuhan serta kita.
A m i n

Rabu, 26 Agustus 2009

Tertembak karena tidak taat


Pada bulan Juli 1976 tejadi sebuah peristiwa yang sangat mengejutkan dunia internasional: 103 penumpang pesawat milik Israel disandera di bandara Entebbe,Uganda. Sementara para diplomat mencoba untuk menyelesaikan masalah ini secara damai, pemerintah Israel diam-diam mempunyai rencana spektakuler untuk menyelesaikannya.

Sebuah pesawat diberangkatkan dari Israel mendarat di Entebbe di kegelapan malam. Lalu pasukan komando itu keluar dengan cepat dari pesawat dan segera melakukan aksinya dalam tempo kurang dari 15 menit.Mereka berhasil menewaskan 7 enyandera dan membebaskan semua sandera.

Walaupun demikian ada 2 sandera yang tertembak mati.Mengapa? Ketika pasukan komando Israel mendobrak pintu pesawat mereka berteriak dalam bahasa Ibrani:"Ayo tiarap, semua tiarap,jangan ada seorangpun yang berdiri."Para penyandera tidak mengerti bahasa Ibrani jadi mereka tetap berdiri dan langsung ditembak oleh tentara Israel. Tetapi 2 sandera yang mengerti bahasa Ibrani, ternyata ragu-ragu untuk menaati perintah itu. Mereka coba untuk berdiri untuk melihat apa yang terjadi, akibatnya tubuh mereka diterjang oleh peluru yang sebetulnya ditujukan untuk para penyandera.

Tuhan Yesus mengatakan:"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan mengikuti segala perintahKu"(Yoh.14:15). Apabila kita menaati segala perintahNya, kita akan hidup bahagia penuh dengan damai sejahtera. Tetapi jika kita tidak mau taat kebahagiaan akan hilang, sbaliknya duka nestapa dan kesengsaraan akan menimpa kita.

Source: Embun Surgawi
By : Pdt. Ishak Sugianto

Berbahagia dengan BukuWajah

Dengan semakin maju teknologi maka belahan dunia lain dengan mudah dijangkau...coba bandingkan dengan jaman para rasul.. belum secanggih sekarang namun dalam 2 tahun saja seluruh asia kecil dengar Nama Yesus...
Oleh sebab itu dengan teknologi spt bukuwajah maka mustinya kita lebih mudah menjangkau dunia...dengan senyum tentunya...
o online .. online...
asal jangan lupa ngerjain yang lain ya...nyapu..ngepel..masak..dlll

TUHAN YESUS DATANG SEGERA



Hari-hari ini gereja Tuhan selalu diingatkan akan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Seperti perkataan firman dari Matius 25:13,

”Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya.” 

Kita diperintahkan untuk selalu berjaga-jaga, selalu waspada sebab kita tidak tahu persis akan hari kedatanganNya, entah besok, minggu depan atau 10 tahun lagi. Yang harus kita lakukan sebagai mempelai wanita Tuhan Yesus adalah menantikan Dia, mempersiapkan diri seperti kelima gadis yang bijaksana dengan pelita yang terus menyala dan persediaan minyak yang cukup. 

Saya ingin menyoroti tentang kelima gadis yang bodoh pada perumpaan Tuhan Yesus di Matius 25. Pada waktu mempelai akan tiba mereka bangun dan meminta sedikit minyak karena pelita mereka hampir padam.Tetapi gadis bijaksana menjawab :”Lebih baik kamu pergi ke penjual minyak dan beli di situ. Selanjutnya kita tau ceritanya, mereka tertinggal. Siapakah penjual minyak itu? Di dalam Wahyu 3:18 Yohanes menuliskan: 

Maka Aku menasehatkan engkau, supaya engkau membeli dari padaKu emas yang telah dimurnikan dalam api,agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu supaya engkau dapat melihat.” 

Sebagai mempelai Tuhan kita diperintahkan untuk membayar harga dan membeli dari Tuhan emas yang murni yaitu kesetiaan kita mengiring Tuhan. Bahkan kekayaan rohani yang tak ternilai harganya, pakaian putih supaya kita dapat bersanding dengan Tuhan dalam kekudusan serta minyak, yaitu pengurapan, kasih yang terus berkobar-kobar bagi Yesus kekasih jiwa kita dan supaya kita dapat melihat rencana dan kerinduan mempelai kita. 
Ada seorang hamba Tuhan bernama Eli di 1 Samuel 3. Dikatakan pada waktu Eli menjadi imam, firman Tuhan jarang, penglihatan-penglihatanpun jarang. Ini adalah gambaran rohani dimana pada waktu kita kekurangan minyak maka Tuhanpun jarang berbicara kepada kita. Masa mempelai tidak saling berkomunikasi? Bahkan dikatakan mata Eli mulai kabur, sehingga tidak dapat melihat dengan baik. Dan kita perhatikan Eli bahkan sudah mulai tertidur padahal lampu rumah Allah belum padam. Ini adalah kemalasan yang seharusnya kita masih bekerja sementara kita sedang menanti-nantikan Tuhan. Apa akibatnya bagi orang seperti Eli? Hidupnya diakhiri dengan kisah yang tragis. Eli sudah tidak dapat melihat lagi, menderita kegemukan (obesitas), tua renta dan kedua anaknya mati dengan cara yang tidak terhormat. Dan begitu mendengar Tabut Allah dirampas Eli pun jatuh telentang, batang lehernya putus. Kita tidak mau seperti Eli, bukan? Hari-hari ini gereja Tuhan harus bangkit dari kebutaan rohani. Belilah minyak dari padaKU, kata Tuhan.

Seharusnya kita mau seperti Kaleb, sampai masa tuanyapun ia tetap giat melakukan peperangan. Setelah bangsa Israel tiba di Tanah Perjanjian umurnya sudah 85 tahun, dan ia berkata kepada Yosua, di Yosua 14:11,

“Pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang ini untuk berperang dan untuk keluar masuk.”

Teruslah bekerja membritakan Injil, teruslah berperang merebut wilayah-wilayah yang masih dikuasai si jahat, Teruslah menantikan sampai Tuhan Yesus datang menjemput kita dalam keadaan kudus dan tak bercacat di hadapanNYA. Salah satu cara yang paling manjur supaya tetap bertahan adalah teruslah pelihara api cinta yang berkobar-kobar kepada Yesus dengan kasih semula dan keintiman yang mendalam.

KEEP ON FIRE GUYS!!!

Sabtu, 06 Juni 2009

Anda adalah generasi Yosua!


Pesan Tuhan bagi gereja-Nya adalah kita harus siap menyeberangi sungai Yordan untuk masuk ke Tanah Perjanjian.Tanah Perjanjian berisi segala warisan Tuhan bagi umat-Nya. Allah mau agar umat-Nya memiliki warisan-Nya. Untuk itu kita sebagai umat-Nya tidak bisa tetap berada di padang gurun. Kita harus pindah dari padang gurun ke Tanah Perjanjian. Destinasi bagi gereja Tuhan adalah Tanah Perjanjian. Jika Anda ingin belajar kitab Yosua maka Anda harus mengerti kitab Kejadian sampai Ulangan sebab:1. Kitab Kejadian adalah mengenai Allah memilih manusia sebagai partner-Nya. 2.Kitab Keluaran adalah mengenai Allah menebus manusia (dengan cara me ngangkat Musa sebagai penebus).3. Kitab Imamat adalah mengenai Allah memanggil manusia. 4. Kitab Bilangan adalah mengenai Allah berbicara kepada manusia.5. Kitab Ulangan adalah mengenai Alah memerintahkan manusia.6. Kitab Yosua adalah mengenai Allah menaklukkan melalui manusia.Generasi Yosua adalah generasi yang supranatural. Ketika kita lahir baru, dibaptis Roh Kudus, dilepaskan dari ikatan setan dan belenggu dosa, saat itu kita bertemu dengan kuasa supranatural. Kita menjadi orang yang supranatural, bukan lagi manusia alami. Sesudah Musa hamba TUHAN itu mati, berfirmanlah TUHAN kepada Yosua bin Nun, abdi Musa itu, demikian: “Hamba-Ku Musa telah mati; sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa. – Yosua 1:1-3.Bagaimana umat Tuhan masuk ke Tanah Perjanjian? Ada tujuh langkah untuk menyeberangi sungai Yordan, yaitu Anda harus:1. Bersiap pindah dari daging (Yosua 1:2)Sebelum menyeberang, Anda harus bangkit dan bersiap-siap. Bersiap artinya pindah dari Sitim – artinya hidup dalam kedagingan (Yosua 3:1) ke sungai Yordan – artinya hidup di alam roh, yaitu dengan berdoa. Doa mematikan daging kita dan membawa kita masuk ke alam roh. Bangkit dari masalah dan berdoa, berlutut dan cari wajah-Nya! 2. Menyeberang dari alam kedagingan ke alam roh (Yosua 1:2)Yaitu melalui penyembahan. Kita mengagungkan dan membesarkan Tuhan dengan puji-pujian dan pengagungan yang keluar dari mulut kita. Penyembahan membawa kita masuk ke ruang kudus. Pada waktu Anda mengalami tekanan dan tidak tahu harus berbuat apa, maka ada satu hal yang dapat Anda lakukan yaitu memuji dan menyembah Dia! Kecenderungan manusia ketika menghadapi masalah adalah bingung, kacau dan mengijinkan semua yang negatif masuk dalam pikiran. Akibatnya perkataan yang keluar juga negatif. Hukum pengakuan sangat besar kuasanya dalam kerajaan surga. Jika perkataan yang negatif keluar dari mulut kita maka perkataan negatif itu akan menguasai kita dan kita tidak akan melihat titik terang dari Tuhan yang membawa kita keluar dari masalah.3. Menginjak dengan memperkatakan janji Allah (Yosua 1:8)Di alam dunia, cara kita menginjak adalah dengan mengangkat kaki lalu menginjak. Di alam roh, menginjak yang dimaksud adalah menginjak ular dan kalajengking. Artinya menginjak setan yang menguasai daerah tersebut. Kita menginjak dengan kuasa pengakuan iman kita, yaitu memperkatakan firman Allah. Pada waktu kita memperkatakan janji Allah dengan hati yang percaya maka kita masuk dalam kesepakatan dengan Tuhan, maka apa pun yang kita minta akan terjadi (Matius 18:19). 4. Kuasa kebangkitan Yesus (Yosua 1:11) Yosua memerintahkan bangsa Israel untuk menyeberangi sungai Yordan dalam tiga hari. Tiga hari melambangkan kebangkitan. Dalam tiga hari, jika kita bersiap dalam doa, pindah dari alam daging ke alam roh dengan menyembah dan memperkatakan janji Allah, maka kita akan melihat kuasa kebangkitan Yesus. Setelah bertemu dengan kuasa kebangkitan-Nya, kita akan menyeberangi sungai Yordan untuk menduduki Tanah Perjanjian. 5. Menduduki dan tinggal di alam roh (Yosua 1:11) Menduduki berarti memiliki (menjadi milik kita). Setelah satu kali bertemu dengan kuasa supranatural yaitu kuasa kebangkitan-Nya, tetaplah tinggal di dalam kuasa kebangkitan itu setiap hari. Tetap tinggal dalam kuasa Roh Kudus-Nya! Jangan hanya sekali-kali saja. Tinggallah dalam kuasa urapanNya! Jangan hanya merasakan urapan di persekutuan doa. Hadirat Tuhan dapat dirasakan di mana pun kita berada. Hadirat Tuhan menyertai kita senantiasa, Jangan menjadi Kristen hanya pada hari Sabtu dan Minggu, tetapi hari Senin sampai Jumat berkelakuan seperti setan. 6. Bertemu dengan hadirat Tuhan (Yosua 3:2-4)Tabut perjanjian Tuhan melambangkan hadirat Tuhan. Setelah bangsa Israel bertemu dengan tabut perjanjian Tuhan, maka Tuhan memerintahkan kepada bangsa Israel untuk menguduskan diri mereka. Tuhan selalu menyatakan hadirat-Nya terlebih dahulu untuk membuat kita menjadi kudus. Tuhan mengijinkan hadirat-Nya turun terlebih dahulu pada kita agar kita dapat bercermin pada diri sendiri karena kemuliaan Allah akan menunjukkan pada diri kita betapa kotornya kita (Yesaya 6:4-5) agar kita bertobat dan diubahkan. Oleh sebab itu, jika Anda ingin berubah maka Anda harus membuat komitmen untuk tinggal di hadirat Tuhan. 7. Menguduskan diri setelah bertemu dengan hadirat Tuhan (Yosua 3:5)Hadirat Tuhan menelanjangi kekotoran kita agar kita insaf dan bertobat. Kita menguduskan diri setelah bertemu dengan kemuliaan Tuhan, dan kekudusan Allah dipindahkan pada kita. Akibatnya kita akan melihat perbuatan Tuhan yang ajaib.Jadilah generasi Yosua. Lakukan tujuh langkah tersebut, maka Anda akan menyeberang sungai Yordan untuk memasuki Tanah Perjanjian! “ ....... sebab itu bersiaplah sekarang, seberangilah sungai Yordan ini, engkau dan seluruh bangsa ini, menuju negeri yang akan Kuberikan kepada mereka, kepada orang Israel itu. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi.” (Yosua 1:2&9)

Jumat, 05 Juni 2009

Berjaga-jagalah



Matius 24:34 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi. 24:35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. 24:36 Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak,hanya Bapa sendiri"


Hari-hari ini setiap orang sepertinya mengalami kegoncangan ditengah krisis yang melanda dunia.Banyak orang mencari petunjuk apa yang akan terjadi ke depan nanti.Mereka bertanya kpd paranormal,dukun dll.apakah kiamat itu akan segera tiba?Apakah hari-hari ini adalah akhir dari akhir zaman?No body knows.Tetapi sebagaimana Firman Tuhan berkata "hanya Bapa yang tau" maka baiklah sebagai orang percaya kita nengambil sikap berjaga-jaga sebab Dia datang seperti pencuri malam yang gak pernah kasi tau dulu kapan mau datang.


Setiap orang percaya tau bahwa waktunya sudah dekat.Gereja Tuhan memposisikan diri sebagai gadis-gadis yang sedang menantikan mempelainya seperti dalam Matius 25:1-13.Bedanya ada gadis yang bijaksana dan ada yang bodoh.Mereka sama-sama tau Tuhan Yesus sudah mau datang kali yang kedua.mereka sama-sama melayani,sama-sama mempersiapkan diri hidup dalam kekudusan dan hati mereka masih sama menantikan mempelai mereka dengan pelita yang masih menyala.Tetapi bedanya,gadis yang bodoh cintanya sudah mulai redup mungkin saking lamanya menunggu,mana tidak membawa persediaan minyak lagi.Kayaknya sudah mulai putus harapannya untuk dijemput sang mempelai.


Dari perumpamaan ini,kita sedang diingatkan bahwa apapun yang terjadi cinta kita tetap sama pada Tuhan Yesus kekasih kita,mempelai kita,dulu sekarang sampai selamanya.Kita tetap ON FIRE, terus melayani Dia.Pelita yang terus ON,minyak yang selalu ada persediaannya.


Saya diingatkan oleh seorang pelayan Tuhan namanya imam Eli di 1 Samuel 3.Pada waktu itu firman Tuhan jarang,penglihatan2 jarang,bahkan pada saat lampu di Rumah Allah masih menyala, imam Eli sudah tertidur,matanya sudah rabun.Ini adalah gambaran gereja yang tidak berjaga-jaga,yang santai bahkan tertidur,sibuk dengan urusannya masing-masing sehingga Tuhan malas berbicara, nabi-nabi jarang mendengar dan melihat. Maka dengan keras akhirnya Tuhan berkata:Jadi karena engkau suam-suam kuku,dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau keluar dari mulutKu.Karena engkau berkata:aku kaya, padahal engkau melarat,malang,miskin,buta dan telanjang,maka Aku menasihatkan engkau supaya engkau membeli dari padaKu emas yang telah dimurnikan dalam api,agar engkau menjadi kaya ,dan juga pakaian putih supaya engkau memakainya agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan;dan lagi minyak untuk melumas matamu,supaya engkau dapat melihat (Wahyu 3:16-18).


1. Tuhan mengingatkan supaya kita gereja Tuhan jangan hanya mengejar harta duniawi yang sifatnya sementara tapi kejarlah kekayaan yang tidak akan pernah lapuk,yaitu mahkota surgawi yang jika diuji kelak dengan api dasar pelayanan kita terbuat dari emas yang tahan uji.

2. Pakaian putih yaitu hidup dalam kekudusan jauhi segala keinginan daging,keinginan mata,kengkuhan hidup.

3. Minyak untuk melumas mata,supaya kita bisa melihat seperti Tuhan melihat.Kita perlu supaya Tuhan perlihatkan kepada kita apa yang harus kita lihat,kita perlu bisa mendengar Tuhan berbicara,supaya tidak seperti imam Eli.Persediaan minyak adalah pengurapan Roh Kudus yang senantiasa turun atas kita. Pengurapan ini bisa kita dapatkan pada saat-saat kita membangun keintiman dengan Tuhan,saat pribadi kita dengan Tuhan,saat kita curhat pada Tuhan.Saat-saat kita mengurapi Tuhan dengan minyak yang mahal dan air mata seperti Maria yang mengurapi Yesus,saat kita berkata I love Jesus, maka pengurapan Roh Kudus itu juga pasti melimpah-limpah atas kita.


Jadi inilah modal kita berjaga-jaga sampai kekasih kita,mempelai yang kita nantikan kelak akan menjemput kita.


I LOVE YOU JESUS AND MARANATHA JESUS.EVEN SO,COME,LORD JESUS.AMIN.

Senin, 25 Mei 2009

Hidup Itu Harus Mengucap Syukur

Masa-masa sukar seringkali menghampiri umat manusia.bahkan sepertinya tidak pernah berhenti. Satu persoalan selesai sudah menyusul perkara yang lain. Tapi sesungguhnya Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk menjadi sempurna seperti Dia.Dilain pihak kita juga sedang diajar untuk meneladani Kristus dalam setiap penyelesaian masalah kita.