a Note from me

Perkataan dapat menyebabkan keajaiban, tetapi juga dapat menyebabkan kesalahan besar. Apa yang kita katakan menentukan kedudukan kita. Jika kita memperkatakan kegagalan, kekalahan, kekuatiran, ketidakpercayaan maka itulah yang terjadi. Tetapi sebaliknya jika kita memperkatakan keberhasilan, kemenangan, kebahagiaan, maka itulah yang terjadi dalam hidup kita.
PIKIRKANLAH DAN PERKATAKANLAH.

Sabtu, 30 Maret 2013

PASKAH: MENGALAMI SECARA PRIBADI

Pembacaan kita dari Yohanes 20:1-18

20:1. Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
20:2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."
20:3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.
20:4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
20:5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.
20:6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,
20:7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.
20:8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
20:9 Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.
20:10 Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah.

20:11. Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
20:14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
20:18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.


Saya sangat senang dengan tulisan-tulisan dari penginjil Yohanes ini. Tulisannya menggambarkan hubungan-hubungan yang sangat dalam dan pribadi dengan Tuhan Yesus. Dan yang menjadi kebanggaan adalah pada peristiwa yang sangat besar ini kaum wanita mempunyai peran yang sangat besar, yaitu dipercaya untuk memberitakan dan menyebarluaskan berita kebangkitan Tuhan Yesus pertama sekali.

Pengalaman apa yang dapat kita petik dari Nats ini?
1. Awalnya Maria Magdalena, hanya bermaksud untuk meminyaki dan mengurapi mayat Yesus. Dia sudah mempersiapkan minyak dan rempah-rempah itu selepas penguburan Yesus kemarin.(lihat Luk 23:55-56). Pada saat penguburan itu, dia dan para wanita lain tidak sempat mengurapi Mayat Yesus, dimana kebiasaan orang Yahudi adalah, sebelum jenazah dibaringkan di kubur, mayat itu terlebih dahulu harus diberi minyak dan rempah-rempah. Sebenarnya di Yohanes 19, Nikodemus datang mengurapi mayat Yesus setelah diturunkan dari salib oleh Yusuf dari Arimatea, tetapi kemungkinan karena terburu-buru, karena sudah menjelang detik-detik hari Sabat, maka pembalsaman itu dirasa kurang sempurna. Maka pagi-pagi benar para wanita itu pergi ke kuburan Yesus, sambil bertanya-tanya bagaimana mereka nanti akan menggulingkan penutup kubur tersebut. Maka betapa terkejutnya mereka ketika melihat kubur Yesus telah terbuka dan kosong, hilang, begitu dugaan awal mereka. Mereka sama sekali tidak ingat apa yang sering diceritakan Yesus selama masa hidupnya, bahwa Ia akan mati dan dibangkitkan pada hari yang ketiga. Segera mereka berlari ke tempat para murid berkumpul untuk menceritakan kabar yang menggemparkan tersebut. Inti yang dapat dipetik pertama adalah Orang-orang yang bergiat melayani Tuhan dan yang berkorban buat Tuhan akan mendapatkan lebih banyak.

2. Yang kedua adalah, ketika para murid yang lain telah pergi dari kubur tersebut, tinggallah Maria Magdalena seorang diri di kubur itu. Dia tetap masih penasaran dan ngotot untuk mengetahui dengan pasti apa yang sedang terjadi. Dia tidak menyadari kehadiran Yesus di kubur itu, yang dilihatnya dia pikir adalah 2 orang penunggu taman. dan ketika Yesus bertanya kembali, Maria masih berpikir bahwa mayat Yesus telah diambil orang lain. Maria tidak mengenali Yesus. Akhirnya setelah Yesus memanggil namanya, "Maria!" barulah Maria mengenali Yesus dan berkata "Rabuni!"...
Marialah yang pertama sekali bertemu dengan Tuhan Yesus setelah kebangkitanNya. Saking senangnya Maria mungkin memegang Yesus terus. Sehingga Yesus berkata "Janganlah engkau memegang Aku"
Jadi bagi orang yang ngotot dan menanti-nantikan Tuhan, ia akan bertemu dengan Tuhan dan Tuhan akan menjawab dia.

3. Tetapi yang ketiga adalah, seringkali kita tidak melihat sesuatu yang indah dan baik ketika Tuhan ijinkan sesuatu yang tidak enak terjadi dalam hidup kita.Khususnya saat kita kehilangan sesuatu yang sangat berharga, atau ditinggalkan orang yang sangat kita kasihi. Kita akan merasakan dukacita yang mendalam. Lihat bagaimana kesedihan Maria saat mengetahui bahwa Yesus telah dicuri orang. Dia lupa apa yang pernah diucapkan oleh Gurunya. Matanya dibutakan oleh kesedihannya, sehingga ia tidak menyadari kehadiran Tuhan dalam kehidupannya. Yang seperti ini jangan kita biarkan terjadi berlarut-larut. Mulai pandang ke depan, fokus apa yang menjadi tujuan hidup kita. Sadarilah bahwa Allah selalu turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Dia. Bagi kita akan tersedia jawaban, akan terbuka jalan dan akan ada mujizat yang besar terjadi. 

4. Yang keempat adalah bawa kita tidak boleh takut. 
Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." 
Kata memegang dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Yunani "me ptoou" bisa berarti jangan takut. Artinya Maria disuruh jangan takut, karena Yesus belum pergi kepada Bapa. Justru Maria harus memberitakan dengan berani kebangkitan Tuhan Yesus kepada murid-murid yang lain. Hal ini paralel dengan Matius 28:10
Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
Hari-hari ini justru kita harus memberitakan tentang Kristus dengan lebih berani kepada orang lain. Seperti amanat Agung Tuhan Yesus di Matius 28:19-20 yang berbunyi: 
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Ketika kita mewartakan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Tuhan akan menyertai kita dengan tanda-tanda heran. Ada mujizat yang terjadi melalui pelayanan-pelayanan yang kita lakukan, sehingga nama Tuhan Yesus semakin tersebar dengan luas. Akhirnya Tuhan Yesus akan segera datang kembali.
Amin

Be Blessed
Rentiana Manurung

Sabtu, 09 Maret 2013

KETIKA PENCOBAAN DATANG MENGHADANG



Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan…
 
Hari-hari ini kesulitan hidup semakin berat dirasakan oleh tiap pribadi. Data statistik berbicara bahwa dalam 1 dekade terakhir ini jumlah kasus bunuh diri di Indonesia meningkat sangat tajam. Biasanya dilatarbelakangi oleh persoalan hidup, seperti masalah ekonomi,terlibat hutang, sakit penyakit, atau bahkan sakit hati dan dendam yang membara.

Apa yang bisa dipetik dari kasus-kasus ini. Rapuhnya pertahanan diri dan iman kepada Tuhan membuat orang tidak bisa melihat jalan keluar dari masalah mereka. Mereka tidak sanggup menghadapi gempuran masalah yang semakin berat menekan. Belum lagi hari-hari ini banyak sekali kasus sakit penyakit yang mungkin mengharuskan untuk tindakan operasi, atau pengobatan ke luar negeri. Itu dialami oleh orang2 terdekat kita, sahabat kita, keluarga kita. Ketika biaya sudah habis terkuras tetapi penyakit tak kunjung sembuh, yang membuat orang semakin berputus asa. Nah ketika kita berputus asa, seringkali kita bertanya   ” Tuhan, Engkau ada dimana? Mengapa Engkau tidak menolong ketika aku mengalami persoalan yang sangat berat ini?” Benarkah demikian? Benarkah Tuhan tidak hadir? Kita hanya tau Tuhan punya banyak hal dan agenda serta cara untuk melatih kita atau membentuk kita menjadi seperti yang Dia mau.  Dalam keadaan yang berat ini hanya ada 2 pilihan.
1          1. Bertahan dan terus berjuang atau, 
            2. Putus asa dan menyerah pada keadaan
Pilihan apa yang kita ambil? Nah, orang yang punya pengharapan di dalam Tuhan pasti memilih pilihan pertama. Supaya kita tidah salah langkah dihadapan Tuhan ada beberapa hal yang perlu kita tempuh dalam menghadapi pergumulan hidup kita.

    1.  INGAT DAN PERKATAKAN SEMUA JANJI TUHAN

Ketika kita menghadapi persoalan yang berat, Tuhan sudah berjanji di 1 Kor 10:13,
 
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Apapun keadaan kita, seberat apapun masalah kita, Tuhan tidak pernah ijinkan kita dicobai melebihi kekuatan kita. Setiap masalah punya jalan keluarnya sendiri-sendiri.
Ingat perjalanan bangsa Israel ketika keluar dari Mesir. Mereka hanya membawa pakaian dan perlengkapan seadanya, menjelajahi padang gurun, tapi apa yg Tuhan katakan:

"Empat puluh tahun lamanya Aku memimpin kamu berjalan melalui padang gurun; pakaianmu tidak menjadi rusak di tubuhmu, dan kasutmu tidak menjadi rusak di kakimu.(Ulangan 29:5) Sungguh ajaib pemeliharaan dan penyertaan Tuhan atas bangsa Israel. Bahkan Alkitab juga mencatat:  

“TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu. “(Keluaran 13-21-22)

Dari ayat diatas kita melihat bukan saja Tuhan menyertai dan menuntun umatNya, Ia juga menolong dalam setiap kesulitan mereka selama di padang gurun. Mungkin kita berkata, "Akhh... itu kan dulu,, hanya bagi orang Israel." Tapi percayakah saudara bahwa kita adalah ahli waris kerajaan surga yang berhak mewarisi semua janji-janji Allah? (Roma 8:7, Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia)

Lalu apa yang Tuhan perintahkan kepada Yosua ketika mereka memasuki Tanah Perjanjian dan mulai memasuki area musuh. Ini yang Tuhan ingatkan: 

“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.  Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi." (Yosua 1:7-9)

Amin saudaraku??? Ini yang harus selalu kita perkatakan yaitu janji Tuhan…meski rasanya lama janji itu digenapi, tapi percayalah apabila Ia berjanji tak sekalipun Ia ingkari. Ketika kita memperkatakan janji-janji Tuhan maka pintu surga akan terbuka dan Allah mencurahkan pertolongan yang tepat pada waktunya, kepada setiap kita yang percaya. Saya mendorong setiap kita untuk mulai membaca Firman Tuhan setiap hari, ingat setiap hari, karena kalu kita membaca atau mendengar, akan timbul iman dan ingatan untuk memperkatakan janji Tuhan. Iman di dalam Tuhan Yesus itulah yang akan segera mengubah keadaan kita.

2.  MENGUCAP SYUKUR DAN BERDOA

Apabila pencobaan itu datang menerpa kehidupan kita, kita tidak usah mencari kambing hitam apalagi kambing merah, pasti gak bakalan ketemu. Tidak usah mempersalahkan suami,,,,,istri atau anak…Yang harus kita lakukan selanjutnya adalah mengucap syukur. Seperti di 1 Tes 5: 17: 

"Mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."

Dan berdoalah dengan gigih dan tak jemu-jemu, sebab di ayat sebelumnya kita juga diperintahkan untuk tetap berdoa. Mengapa mengucap syukur itu penting? Karena apabila kita tidak mengucap syukur kebalikannyalah yang terjadi yaitu: mengeluh, bersungut-sungut, mengomel, mengumbar cerita yang tidak enak ke orang lain,,, Daripada kita sibuk mencari solusi kepada orang lain, lebih baik kita menceritakannya dalam doa-doa kita kepada Tuhan yang berkuasa atas segalanya. Berdoa dengan tak jemu-jemu sampai Tuhan menjawab doa-doa kita, seperti perumpamaan seorang janda yg minta dibela perkaranya oleh hakim yang lalim, sampai akhirnya ia dibela, demikian dengan Tuhan yang kita sembah, Bapa yang Baik, yang akan mengaruniakan segala kehendak hati kita. 

Ada seorang teman saya kalo ketemu saya selalu berkata, “Aduh aku pusing,,aku berantem sama suamiku tadi malam,” atau “aduuuh sebel, anak-anakku gak bisa diatur”  atau lebih parah lagi dia berkata seperti ini,  “aduhhh pusing, kerjaan banyak, orderan banyak banget, badanku sampe pegel ngerjainnya sampe gak tidur-tidur semalaman.” Ya ampuunn yak opo toh? Bentar-bentar pusing, bentar-bentar kesel, bahkan orderan banyak juga masih ngeluh…Saya seringkali berkata, "Hei teman, hati-hati kalau berbicara, kalau engkau katakan pusing, sakit, pegel, maka itulah yang terjadi, jadi banyak lah mengucap syukur maka hatimu akan senantiasa bersukacita."

Bulan lalu tgl 5 Februari tepatnya, Mbak kami, Mbak Hartini, yang membantu di rumah kami pulang kampung, karena sakit supaya bisa beristirahat di kampung, karena kalau di sini takut ngerepotin dan gak bisa kerja katanya. Dia mungkin merasa bahwa sakitnya kali ini agak berat, karena sebelum bekerja di rumah kami dia sudah sering sakit dan sering sampai di rawat di rumah sakit. Maka diapun membawa semua baju-baju dan barang-barang nya pulang. Dia Cuma bilang, "Takutnya saya gak bisa balik ke rumah Ibu lagi." Hampir 40 hari saya mengerjakan pekerjaan rumah tangga sekarang. Saya sebenarnya bermaksud untuk mencari pengganti Mbak saya, tapi saya ingin mencari pembantu yang bisa dipercaya seperti Mbak saya ini. Lalu setelah 3 minggu ketika suatu hari saya sedang menghadapi cucian piring dan baju yang menumpuk saya hampir nangis ngomong sama Tuhan, "Terima kasih Tuhan buat Mbak yang selama ini sudah membantu kami, terima kasih buat hari-hari ini saya bisa mengerjakan sendiri tugas2 rumah tangga,  tapi aku berdoa ya Tuhaaann.. Tuhan kirimkanlah aku pembantu yang baik hatiiiii, yang mengasihi kami apa adanya….(sambil nyanyi seperti Ahmad Dhani nyanyi). Aku setengah menangis sambil meringis, berdoa seperti itu…tapi apa yang terjadi, siangnya Mbak telefon, bilang kangen sama semua keluarga kami di sini,,dia bilang dia mau balik lagi, tapi tunggu pemulihan seutuhnya dulu katanya, supaya sudah sehat bener baru balik ke Ibu lagi, doain aku ibuuu,,,katanya. Saya langsung bilang, " Terimakasih Mbak,, Mbak ditunggu Daniel, dan juga kerjaan yang menumpuk, Mbakkk," Haha… Dahsyat banget Tuhan Yesus kita. Saya percaya Tuhan paling tau yang terbaik bagi kami. Jadi selama saya kerja sendiri, sayapun memasak pagi-pagi benar untuk sarapan anak-anak dan bekal siang untuk suami dan anak-anak di sekolah. Dan ternyata suami saya sangat menikmati sarapan paginya selama saya yang memasak, boro-boro sampai kantor untuk bekal makan siang, masih diperjalan saja ketika jalanan agak macet, bekal itu sudah habis ludes katanya,,,haha..dan dia makin sayang sama saya tentunya…Lalu saya juga mulai membagi tugas kepada anak-anak supaya bisa bantu saya.

Dan tadi malam saat saya mempersiapkan kotbah ini, langsung ada ujian mendadak.Suami saya pulang kantor, memarkirkan mobil di garasi. Ketika ia baru mengeluarkan satu kaki keluar mobil, tiba-tiba mobil mundur, melompati ganjal ban yang ditaruh anak saya di belakang roda. Dia dengan panik segera meloncat menjauh, tidak terpikirkan lagi meraih rem tangan. Akhirnya pintu yang terbuka menabrak pagar garasi, dan pintu itu penyok sehingga tidak bisa ditutup. Saya kaget melihatnya. Suami menyesali keteledorannya tidak memasang rem tangan pada saat hendak keluar mobil. Tapi saya hanya katakan, "Mengucap syukur saja Papi, dan mari mulai urapi mobil dan rumah dan keluarga, karena peperangan ini akan semakin frontal. "Kamipun berdoa dan mengurapi rumah dan anak-anak malam itu. Damai sejahtera yang turun karena ada asuransi yang akan membereskan mobil kami.
Yang mau saya tekankan, mungkin kita mengalami pergumulan yang jauh lebih berat, tetapi ini salah satu senjata yang paling ampuh yaitu mengucap syukur dan tetap berdoa. Maka ketika Tuhan menolong kita, kita akan bisa menyaksikan perbuatan Tuhan dan membuat orang memuliakan nama Tuhan yang dahsyat.

3.  MILIKI SIKAP PANTANG MENYERAH

Hal ketiga yang harus kita lakukan ketika menghadapi pergumulan hidup yang berat, adalah miliki sikap pantang menyerah. 

Ada sebuah illustrasi untuk menggambarkan sikap yang pantang menyerah ini.
Suatu hari seorang nenek sedang menikmati pemandangan indah Danau Toba di atas ferry yang akan membawanya ke Tomok. Sejak lama nenek ini merindukan supaya bisa melihat keindahan Danau Toba, karena dia sudah lama berada di perantauan. Lalu seorang anak kecil berteriak-teriak menawarkan barang dagangannya, "Kaccang goreng...kaccang goreeenggg,,, murah meriah, enak dan menyehatkan," katanya untuk menggugah minat orang-orang untuk membeli dagangannya.Dia pun menawarkan kacang nya kepada Sang Nenek, "Oppung, belilah kacang goreng ku ini dulu, sudah dari pagi aku keliling-keliling belum satu orang pun yang membelinya." Nenek itu pun menyeringai, menunjukkan senyumannya. Kenapa Oppung cuma tertawa, cepatlah beli. Lalu nenek itu mengindar dan berkata, "Lihat ke sini, Oppung sudah tidak punya gigi, Nak" "Kalau begitu untuk cucu Oppung lah belikan," kata anak penjual kacang itu mengikuti Oppung itu. Si nenek balas berkata, "Cucu Oppung ada diperantauan semua." Lalu kata anak itu lagi tanpa kenal menyerah, sambil memelas, menatap wajah nenek itu, "Kalau begitu biar aku saja yang mengunyah kacang ini buat Oppung, nanti Oppung tinggal menelannya saja." wkwkwk...

Seperti Bartimeus, yang dikisahkan Markus 10:46-51, Ia seorang pengemis buta dari kecil yang tidak tersembuhkan. Dia hanya mendengar bahwa Yesus telah menyembuhkan banyak orang, yang lumpuh berjalan, yang tuli mendengar, yang gila atau kerasukan sembuh, yang buta seperti dia bisa melihat, bahkan yang mati sekalipun dapat diban gkitkan oleh Yesus. Dan betapa sukacitanya Bartimeus, saat ini Yesus sedang melewati Yerikho, mendatangi tempat tinggalnya. Dia sudah mendengar kerumunan orang banyak mendekat, dan kegaduhan orang-orang yang mengikutinya. Ia pun mulai berseru dan berteriak “Yesus Anak Daud, kasihanilah aku.” Semua orang melarangnya untuk panggil-panggil Yesus, karena tidak bakal didengerin. Tapi dia mengabaikan larangan itu, dia sangat ingin mendapat belaskasihan Tuhan, supaya disembuhkan oleh Yesus. Dia pun berseru sekali lagi, “Yesus Anak Daud kasihanilah aku.” Dan tiba-tiba apa yang terjadi saudara-saudara, Yesus menghentikan  langkahnya, dan menyuruh memanggil Bartimeus. Orang-orang yang tadi melarang dia berkata, "Ayo cepat Yesus memanggilmu." Ia pun menyeruak di tengah-tengah kerumunan orang-orang. Setelah ia mendekat, Yesus bertanya, ”Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab Bartimeus: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini? Jangan pandang keterbatasan kita, jangan lihat kelemahan kita, jangan pernah diam, tapi tetap serukan nama Yesus, harapkan belaskasihan dan pertolongannya, harapkan mujizat, kejar Dia sekuat tenaga, jangan terlalu peduli dengan hinaan dan cemoohan orang, cukup katakan begini: Yesus, Yesus, dengar doaku, Janganlah Tuhan lalui brikan berkatmu/pertolongan. Dan saudara tau, itulah yang menarik perhatian Yesus sehingga tidak mau melanjutkan perjalananya sebelum menolong saya dan saudara. Seuan kita, doa doa kita, iman kita itulah kendaraan yang akan membawa kita kepada pertolongan Tuhan dan mujizat yang kreatif. 

Maz 37:5, Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan, dan percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak.”

Yesus adalah orang yang pantang menyerah, Dialah teladan kita yang terbaik. Pandanglah kepada salib, Dia tetap memikul salib itu sampai mati di kayu salib, untuk menggenapi rencana BapaNya, supaya kita diselamatkan, disembuhkan dan dipulihkan.
 
AMIN... PRAISE THE LORD
(Dikotbahkan dalam Audisi Pengkotbah @ GBI Modernland)