a Note from me

Perkataan dapat menyebabkan keajaiban, tetapi juga dapat menyebabkan kesalahan besar. Apa yang kita katakan menentukan kedudukan kita. Jika kita memperkatakan kegagalan, kekalahan, kekuatiran, ketidakpercayaan maka itulah yang terjadi. Tetapi sebaliknya jika kita memperkatakan keberhasilan, kemenangan, kebahagiaan, maka itulah yang terjadi dalam hidup kita.
PIKIRKANLAH DAN PERKATAKANLAH.

Rabu, 20 Juni 2012

APAKAH ENGKAU MENGASIHI AKU?

Pagi ini saya sangat rindu untuk menulis bahasan ini. Sebenarnya mata mulai mengantuk tetapi begitu menyentuh tuts keyboard, mata pun langsung melek. Yang menjadi perhatian saya hari-hari ini adalah tentang ucapan Tuhan Yesus kepada Petrus sebelum kenaikan Tuhan Yesus ke surga dalam kitab Yohanes 21:15-19.

21:15. Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku." 

Dalam Alkitab bahasa Indonesia, kata mengasihi dipakai untuk menggambarkan ungkapan Tuhan Yesus dan Petrus. Tetapi dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Yunani, kata mengasihi yang dipakai adalah AGAPE dan PHILIA.

Dalam Teks ini  apabila diteliti  dalam  bahasa Indonesia sesuai dengan terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) maka  Tuhan Yesus mengutarakan sebuah pertanyaan yang diulangi tiga kali dengan esensi pertanyaan yang tidak pernah berubah atau sama yaitu Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku. Selanjutnya untuk menjawab pertanyaan Tuhan Yesus maka Simonpun menjawab dengan esensi jawaban  yang tidak pernah berubah  sebanyak tiga kali, jawabannya adalah Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau. Seakan-akan pertanyaan Tuhan Yesus sebanyak tiga kali dan jawaban Simon Petrus sebanyak tiga kali tidak memberikan arti yang berbeda. Akan Tetapi Jikalau pertanyaan  Tuhan Yesus dan Jawaban Simon Petrus  diteliti dari Bahasa aslinya ( Yunani) maka akan berbunyi:  Pertanyaan yang Pertama; "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi (Agape)  Aku?"  Maka Simon menjawab "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi (Philia)  Engkau."  Pertanyaan yang kedua; "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi (Agape)  Aku ?" Maka Simon menjawab "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi (Philia)  Engkau". Pertanyaan yang ketiga; Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi (Philia)  Aku?  Maka Simon menjawab "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi (Philia)  Engkau.

Kasih Agape adalah kasih yang rela berkorban, bahkan rela memberi segalanya bagi Tuhan tanpa syarat apapun. Sementara kasih Philia adalah kasih antar sesama, antar sahabat, yang mungkin disertai dengan kasih yang mengharap kembali. Ketika Yesus menanyakan pertanyaan itu kepada Petrus, Petrus sebenarnya tidak mau berjanji akan membalas kasih Yesus seperti kasih Yesus kepada Petrus. Hal ini mengakibatkan dia menjawab pertanyaan Yesus dengan menurunkan standard kasihnya dengan kata Philia, mengingat betapa seringnya Petrus gagal menepati janji-janjinya kepada Yesus. Dan hal yang paling menyakitkan Petrus sebenarnya ketika dia menyangkal Tuhan Yesus sampai 3 kali. Padahal sebelumnya dengan sangat mengotot Petrus berjanji tidak akan pernah sekalipun dalam pikirannya untuk mengkhianati Yesus. Tetapi pada kenyataannya Petrus mengingkari janjinya, dia ketakutan karena telah mengenal Yesus, bahkan takut hanya kepada anak-anak kecil dan perempuan-perempuan yang menanyakan dia tentang persahabatannya dengan Tuhan Yesus.

Saya seperti diingatkan bahwa betapa Tuhan Yesus sangat ingin memulihkan keadaan Petrus. Mengingat betapa pertemuan muka dengan muka bersama Yesus hanya dalam hitungan hari, ini saat terberat dalam hidup Petrus, yang akan segera berpisah dengan sahabatnya. Dia telah memahami keadaan Yesus. Segala yang pernah diucapkan Yesus satu-persatu mulai digenapi. Dan perpisahan ini sudah pernah diungkapkan Yesus sebelumnya. Maka ketika Yesus menanyakan pertayaan yang sama untuk ketiga kalinya, dengan menurunkan standard kasihNYA menjadi Philia, saya menduga Petrus sudah tidak tahan lagi, dia sangat sedih dan sambil menangis berkata, "Tuhan Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau."Petrus sampai saat itu hanya bisa berjanji mengasihi Yesus sebagai sahabatnya, yang meskipun dia tahu bahwa Yesus mengasihinya dengan kasih Agape...

Dan Petrus pun sepanjang hidupnya melayani domba-domba yang dipercayakan kepadanya dengan mengingat janji kasihnya kepada Tuhan Yesus. Dia melayani dan menggembalakan dengan setia. Pada saat pencurahan Roh Kudus di hari Pentakosta di Yerusalem itu, Petrus lah yang paling berani diantara semua murid dan dia juga yang membabtis 3000 jiwa petobat baru di Yerusalem. Oh sungguh dahsyat. Bagaimana Petrus diubahkan dari seorang pendosa, penghianat, penakut, pembual menjadi seorang yang pemberani, pejuang Injil dan penyemangat sesamanya, bahkan pembuat banyak mujizat. Diakhir hidupnya, sepertinya Petrus mau membuktikan bahwa diapun sanggup membalas kasih Yesus dengan kasih Agape. Ketika dia akan dihukum mati, saat dia ditanyakan bagaimana dia akan dihukum mati? Dia pun meminta supaya disalib seperti Tuhan Yesus mati disalib, tetapi dengan posisi terbalik. Kaki di atas dan kepala di bawah. Ahhh...

Apakah saya mampu membalas cintaMu Tuhan Yesus dengan kasih Philia bahkan dengan kasih Agape??
Saya mau berjanji mengasihiMu Tuhan Yesus dengan apa yang ada padaku, dengan kasih yang tetap membara di dadaku,,.dengan pertolonganMu Allah Roh Kudus. 

AMIN

Be Blessed,

Rentiana Manurung

Jumat, 08 Juni 2012

MENYENANGKANMU, ITU KERINDUANKU

Dalam proses belajar mengikut Yesus, dan belajar menyenangkan hatiNYA, hari-hari terakhir ini merupakan saat-saat terindah. Berikut ini saya rindu bertutur akan apa yang saya alami. Pada awalnya saya mengikuti seminar yang diadakan oleh BPD Banten yang mengundang hamba Tuhan DR. Maqdalene Kawotjo. Kemudian saya mendapatkan kegairahan untuk berdoa bagi bangsa kita Indonesia. Dan kerinduan  lebih lagi untuk menjadi penyembah Tuhan. Selanjutnya saya juga tiba-tiba mendapatkan buku kecil tentang kesaksian John Mulinde yang menyaksikan pertobatan seorang anak buah Lucifer, dimana dibukakan tentang campur tangan roh-roh jahat dalam setiap aktivitas doa kita. Dalam buku itu kita disuruh untuk berdoa dan menyembah tanpa gangguan. Karena saya merasa diberkati saya kemudian membagikan buku kecil itu ke 100 orang.

Akhirnya saya berketetapan hati untuk mengambil jam-jam doa saya mulai jam 3 atau jam 3.30 pagi di saat semua orang masih tertidur. Saya merasa harus ada korban yang saya bayar untuk mendapatkan persekutuan yang indah dengan Tuhan. Awalnya saya ambil waktu itu memang untuk melihat doa-doa saya segera dijawab Tuhan. Tetapi ternyata Tuhan bermaksud lain. Saya kadang hanya disuruh untuk menyembah, berbahasa Roh, atau membaca Alkitab berurutan menyelesaikan kitab demi kitab. Dari saat-saat seperti itu Tuhan banyak berbicara kepada saya. Padahal saya sudah menuliskan pokok-pokok doa. Pokok-pokok doa itu juga sebenarnya sebagian saya dapatkan dari WPA(World Prayer Assembly) pada tgl 14-18 Mei 2012. Pokok doa sebulan dari buku Dick Eastman, pokok doa sebulan untuk mendoakan suku-suku Indonesia yang belum terjangkau Injil dan pokok-pokok doa untuk Yerusalem, serta daftar pokok-pokok doa saya sendiri. Kadang pokok-pokok doa yang saya tuliskan cukup saya tumpang tangan dan mendoakannya secara cepat. Karena saya biasanya dibawa ke dalam penyembahan yang lebih dalam lagi.

Satu kali dalam doa-doa saya itu, saya berbahasa Roh dengan kuat. Tiba-tiba saya kaget mendengar suara jeritan kesakitan yang panjang, yang sangat mengerikan. Saya sampai melihat ke belakang ada apa di belakang saya, sambil merinding tentunya. Sayapun berbahasa Roh makin kencang dengan gitar saya. Tiba-tiba Tuhan bukakan Mazmur 149:1-9.

149:1. Haleluya! Nyanyikanlah bagi TUHAN nyanyian baru! Pujilah Dia dalam jemaah orang-orang saleh.
149:2 Biarlah Israel bersukacita atas Yang menjadikannya, biarlah bani Sion bersorak-sorak atas raja mereka!
149:3 Biarlah mereka memuji-muji nama-Nya dengan tari-tarian, biarlah mereka bermazmur kepada-Nya dengan rebana dan kecapi!
149:4 Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan.
149:5 Biarlah orang-orang saleh beria-ria dalam kemuliaan, biarlah mereka bersorak-sorai di atas tempat tidur mereka!
149:6. Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
149:7 untuk melakukan pembalasan terhadap bangsa-bangsa, penyiksaan-penyiksaan terhadap suku-suku bangsa,
149:8 untuk membelenggu raja-raja mereka dengan rantai, dan orang-orang mereka yang mulia dengan tali-tali besi,
149:9 untuk melaksanakan terhadap mereka hukuman seperti yang tertulis. Itulah semarak bagi semua orang yang dikasihi-Nya. Haleluya!

Jadi ketika kita berdoa, khususnya berdoa dalam Roh, memuji dan menyembah Tuhan yang tanpa gangguan itu, dan dengan pedang Roh yaitu Firman Tuhan di mulut kita, serta dengan konsentrasi sepenuhnya kepada kehadiran Allah, maka yang terjadi adalah kita sedang menyiksa penguasa-penguasa di udara, yang berkuasa atas jiwa-jiwa, suku-suku bangsa, juga membelenggu dan merantai roh-roh jahat. Haleluya. Selanjutnya nanti kita akan melihat ada orang-orang yang dilepaskan dari ikatan kuasa kegelapan, yang disembuhkan dari sakit, atau tiba-tiba ada pertobatan jiwa-jiwa. Sungguh luar biasa. Keluarga-keluarga akan dipulihkan. Anak-anak, para ayah dan ibu-ibu akan menjadi penyembah-penyembah Allah.

Selanjutnya saya juga berketetapan hati untuk membatasi tontonan saya. Beberapa waktu yang lalu saya bersama beberapa teman saya di persekutuan berpuasa menonton TV selama 1 minggu. Selanjutnya saya menjadi terbiasa untuk tidak menonton televisi. Jika ada yang menyetel TVpun saya hanya melihat sambil lalu saja. Akhirnya hidup saya berubah. Saya makin intim dengan Tuhan. Saya bahkan sedih melihat orang-orang yang senang menonton TV yang menghabiskan waktunya dengan menonton sinetron atau apa sajalah. Juga dengan orang-orang yang bermain game saja. Katanya itu hiburan. Padahal kita tau penghiburan kita yang utama adalah Yesus Kristus. Tidak akan pernah kita temukan penghibur lain di luar Roh Kudus. Jika kita bisa menonton atau bermain game  2-4 jam sehari, mengapa kita tidak bisa berdoa atau membaca Alkitab selama itu? Tentu ada yang salah. Itu artinya iblis yang jadi musuh kita, sedang mengikat kita dengan hal-hal yang duniawi. Salah satu kesaksian seorang pelukis Korea yang saya baca, yang pernah dibawa ke neraka mengatakan, orang yang menonton TV sekuler, roh iblis sedang mengambil pikiran mereka. Jadi pikirannya hanya tertuju kepada hal-hal yang duniawi saja, sehingga akan sulit untuk fokus kepada Tuhan dan kerajaanNya.

Beberapa hal lain adalah tentang pembukaan kitab Kidung Agung. Pada suatu pagi saat saya hampir menutup doa pagi, tiba-tiba saya mendengar suara: CINTA KUAT SEPERTI MAUT. Segera saya membaca kitab Kidung Agung, karena saya tau kata-kata itu ada di dalam kitab itu. Tiba-tiba pikiran saya mulai terbuka, bahwa kisah itu adalah cerita tentang Tuhan kita Yesus Kristus dengan kita sebagai mempelaiNya. Khususnya saya katakan, ini kisah cinta saya dan Engkau, Tuhan Yesus. Saya seperti sedang bersahut-sahutan dengan Tuhan saat saya membaca kitab itu. Kitab yang selama ini kita hindari ternyata menyimpan suatu kedalaman hubungan. Sampai Tuhan katakan Cintaku kuat kepadamu, kepada semua mempelaiKU, sampai aku rela mati bagi orang-orang yang Kukasihi..Aku menjadi tidak tahan, saya menangis dengan kuat lagi. Bagaimana saya harus membalas cintaMu Tuhan? Saya semakin menangis mengingat Kisah-kisah para Rasul seperti Paulus, yang karena cintanya, akhirnya sampai mati dalam penjara karena Kristus. Saya katakan saya gak bisa seperti itu, Tuhan.

Dalam hal memberitakan Injil Tuhan juga menegor saya. Saya pun teringat, bahwa sering ada keinginan untuk memberitakan Injil, tetapi jarang sekali bisa menyelesaikannya. Boro-boro bilang Ye, mau bilang Aa saja sudah merasa tersendat. Akhirnya saya dipertemukan dengan Pak budi dan Hanny yang punya Alkitab The Gideons, yang berisi kitab-kitab Perjanjian Baru, Amsal dan Mazmur. Saya minta 100 buku. Jadi setiap kali saya keluar pasti ada Alkitab itu untuk saya bagikan kepada orang yang belum percaya, dimana Tuhan menggerakkan hati saya untuk membagikannya. Tetapi saya juga ber-argumen dengan Tuhan, bahwa saya sudah membicarakan Injil dengan jemaat, dengan anggota Cool, dengan teman-teman dan lain-lain. Ternyata bagi Tuhan itu tidak cukup. Kita harus berani untuk memberitakan Injil lebih lagi. Seperti yang saya baca dari kesaksian pelukis Korea itu, ternyata bagian orang-orang yang tidak memberitakan Injil adalah neraka. Di sana leher mereka diikat iblis, lalu tangan kaki mereka ditebas/diputus. Aduh sungguh mengerikan sekali. Maka kenapa setiap kali saya memakai selengkap senjata Allah, dalam hal berkasutkan kerelaaan memberitakan Injil selalu saya merasa kurang maksimal. Tapi kemudian itulah yang memotivasi saya untuk semakin giat memberitakan Injil. Saya juga bersyukur ada sarana-sarana teknologi, internet seperti HP, Facebook, BB, Blogger saya, untuk dipakai memberitakan Injil, dengan tulisan-tulisan, status-status yang memberkati semua pembaca dengan terang Injil. Kita sedang rebut-rebutan dengan iblis dalam hal jiwa-jiwa. Jangan mau kalah.

AMIN.

TUHAN YESUS MEMBERKATI.