Dalam perjalanan pulang mengantar Daniel sekolah, aku sudah merencanakan banyak hal untuk dikerjakan hari ini. Pertama, dimulai dengan jogging bareng Helly. Eh...beneran Ibu Helly, bukan gukgukguk...hehe...Dia memang paling setia menemaniku jogging. Sambil jogging aku mengajak Helly muter, mengundang oma-oma untuk ikut Persekutuan Doa khusus oma-oma yang kami adakan sebulan sekali.
Setelah jogging langsung menyalakan komputer untuk mulai nulis dan buat laporan tahunan gereja. Tiba-tiba sahabatku Yuli menelefon, mengajak untuk mengunjungi teman kami yang lagi galau. Aku langsung ok. Dalam perjalanan ke Lippo, aku ingat seharusnya aku mau ke pasar dulu tadi untuk beli perbekalan besok rabu dan kamis untuk persiapan PD di rumahku. Tapi syukurlah, pas jogging tadi Ester telfon, bahwa ibu-ibu yang akan masak. Aku hanya diberi tugas nyiapin es buahnya yang spesial. Kayaknya ada apa-apanya nih...perasaanku gak enak..hihihi..Padahal tadi udah janjian sama Luna, ketemuan di pasar. "Ih mami,,,kenapa gak belanja di mall aja sih? kenapa di pasar yang becex dan baux sih?" Nak...belanja sayuran dan ikan di mall bisa membuat anggaran membengkak 3xlipat," biasanya itu jawabanku pada anakku. Tapi sebenarnya alasan utamanya adalah bahan belanjaan yang aku perlukan lebih segar kalau dibeli di pasar. Elo-elo pada tau kagak seh? :( Aku kan harus masak yang terbaik buat suami dan anak-anak tercinta. Sebagai ibu aku harus merencanakan menu yang sehat, bergizi dan enak.Pagi-pagi jam 5 kurang sudah harus bangun mempersiapkan masakan, meskipun memang si Mbak yang lebih banyak pegang. Jam 6.15, breakfast dan bekal makan siang anak-anak dan suami juga sudah harus siap.Sebenarnya males juga sih kalau harus masak pagi-pagi, tapi si papi bilang, makanan dari rumah lebih sehat...oke deh kalo begitu..Setelah itu satu-persatu mereka berangkat, melepas mereka dengan kecupan dan doa.
Eh,,,aku sudah nyampe Lippo, langsung aku bareng Yuli ke rumah temenku. Ternyata ibu kita satu ini lagi ngalami masalah. Katanya dia sedang banyak berdoa untuk suaminya. Di dalam perasaannya kuasa kegelapan sedang menyerang suaminya. Dia sebagai istri harus lebih banyak berjaga-jaga dalam doa untuk membentengi suaminya.Setiap malam dia harus berdoa dan berjaga-jaga sampai jam 2, baru dia bisa tidur. Ditambah lagi anaknya yang kecil akhir-akhir ini juga seperti bisa melihat roh-roh jahat yang sedang menyerang keluarga ini. Ibu ini makin terintimidasi dan makin parno. Sampai tadi pagi katanya dia terbangun dengan perasaan was-was dan seperti ada ancaman kuasa kegelapan itu akan menyerang suaminya siang ini. Dia menangis, berdoa, sampai telpon pendeta.
Aku mulai membacakan 1 Korintus 15:24-28,
Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya. Tetapi kalau dikatakan, bahwa "segala sesuatu telah ditaklukkan", maka teranglah, bahwa Ia sendiri yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki Kristus itu tidak termasuk di dalamnya. Tetapi kalau segala sesuatu telah ditaklukkan di bawah Kristus, maka Ia sendiri sebagai Anak akan menaklukkan diri-Nya di bawah Dia, yang telah menaklukkan segala sesuatu di bawah-Nya, supaya Allah menjadi semua di dalam semua.
Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
2:11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Filipi 2:9-11
Aku katakan, roh yang ada di dalam kita lebih besar kuasanya daripada roh yang ada di dunia ini. Kita pasti lebih daripada pemenang. Segala nama telah ditaklukkan, artinya kekuatiran, ketakutan, kesakitan, intimidasi adalah sebuah nama, maka semua nama yang bisa disebut, baik itu kekuatiran intimidasi, ketakutan, sudah ditaklukkan di bawah kaki Kristus. Jika kita sudah doakan untuk apa lagi kita kuatir? Apakah kekuatiran kita bisa menambahkan umur kita atau hidup kita? Hidup mati hanya Tuhan yang tau. Bahkan rambut di kepala kitapun terhitung semua. Jika kita kuatir artinya kita gak percaya. Jika kita tidak percaya artinya kita sombong. Kemudian dia merasa kuat dan percaya lagi. Akhirnya aku mendoakan dia. Setelah mendoakan mereka, akupun minta didoakan juga.
Entah kenapa hari-hari ini akupun merasa perlu didoakan dengan pergumulan yang tidak bisa kuungkapkan. Setelah berdoa kamipun berpelukan. Air mata kami bahkan mengalir lebih deras lagi sambil bertangis-tangisan. Mereka berdua memang sahabatku tempat curhat, a shoulder to cry on. Biasanya bahuku yang selalu dipakai orang-orang untuk menangis. Siapa saja yang bawa pergumulan aku selalu siap untuk mereka. Tapi kadang aku juga perlu menangis dong. Meski aku gak ucapkan pergumulanku tapi a shoulder to cry on cukup bagiku. Tidak banyak pundak tempatku menangis. Tapi bahu terbaik yang pernah kutemukan adalah di Bahu Bapaku yang kucinta.
Bapaku yang kucinta
Kau s’galanya bagiku
Dalam s’tiap waktu s’lalu
Kau bersamaku
Bapaku yang kurindu
Tinggal dekat denganMU
Mengecap kebaikanMU s’lamanya
Kau sungguh baik, baik bagiku
KasihMU nyata dalam hidupku
Ku mau setia
S’panjang umur hidupku
Betapa kubersyukur atas kasihMU
Kau s’galanya bagiku
Dalam s’tiap waktu s’lalu
Kau bersamaku
Bapaku yang kurindu
Tinggal dekat denganMU
Mengecap kebaikanMU s’lamanya
Kau sungguh baik, baik bagiku
KasihMU nyata dalam hidupku
Ku mau setia
S’panjang umur hidupku
Betapa kubersyukur atas kasihMU
God is so good to me...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar