Hari ini mulai ada wi-fi di rumah saya. Jadi saya bisa menulis lewat blackberry saya. So, jadi lebih enak nih nulisnya, meski anggota keluarga lain sedang memakai komputer PC saya juga bisa online dari bb. Tetapi tulisannya jadi lebih kecil, jadi lebih ekstra njelimet. Sebenarnya saya ingin menulis tentang keluarga dan pernikahan kali ini. Tetapi kayaknya ditunda dulu deh, soalnya gak bebas kalau menulis di monitor kecil begini, susah koreksinya.
Oke mari kita bicarakan sedikit saja dulu. Tiba-tiba saya ingin menulis sesuatu seperti judul di atas.
Teman saya berkata:
Cinta identik dengan kentut. Keduanya nggak bisa disembunyikan. Cinta dan kentut nggak bisa ditahan.
Cinta tertahan=Sengsara
Kentut ditahan=Menderita deh lu
Cinta bagi kebanyakan orang muda cinta monyet. Kentut didepan banyak orang, monyet lu! Hahaha,,piss...just kidding.
Tapi sejujurnya dalam pernikahan itu, kedua belah pihak harus saling berkomunikasi, saling mengutarakan pendapat. Pasangan suami istri harus berani terbuka dan tidak memendam masalah berlarut-larut. Banyak berdiam diri bukannya bertambah baik. Akhirnya yang ada adalah saling mencurigai. Tidak bisa terbuka. Lalu masing-masing mengambil jalannya sendiri-sendiri. Kalau begini keadaannya kata nenek pasti sangat berbahaya. Jadi ini adalah warning, bahwa pernikahan itu sudah tidak sehat. Pasangan suami istri jadinya tidak betah berlama-lama dekat-dekat dengan pasangannya. Jika berbicara pasti nyelekit, bawaannya selalu complain, dan segala sesuatu selalu kurang adanya. Jika kebetulan ada di rumah, mereka akan saling menghindar dan mengerjakan tugas masing-masing, dari pada nanti ada yang tersinggung.
Jika istri memasak sesuatu, boro-boro ngucapin terima kasih, malah bilang kurang inilah, kurang itulah. Si suami akan sering pulang malam sehingga waktu untuk berdua makin berkurang. Otomatis sang istri akan malas memasak buat suaminya lagi, malas berdandan, malas tampil cantik, malas mandi ^__^, karena dia akan merasa tidak akan bisa membuat suaminya tertarik lagi. Kalau sudah begini, jangan salahkan kalau pasangan mencari pria atau wanita idaman lain (PIL/WIL)
Tetapi biasanya, kalau sudah beribadah, akan segera berbaikan kembali. Lalu hari senin sampai sabtu akan kembali perang dingin. Sepertinya ada perjanjian kalau datang kepada Tuhan harus berbaikan dulu, nanti setelah beribadah baru berlanjut lagi. Hidupnya akan terasa sangat garing, hampa dan menyakitkan...
Jika engkau mengalami hal itu, mungkin kalian bisa mengambil waktu untuk konseling pernikahan. Ada banyak hal yang perlu ditata ulang kembali. Harus ada pemulihan dalam hubungan suami istri. Harus ada penyelesaian terhadap masalah-masalah, pertentangan-pertentangan dalam keluarga.
Oke lain kali kita lanjutkan cara penyelesaiannya ya, karena hari sudah larut.
Be blessed
Oke mari kita bicarakan sedikit saja dulu. Tiba-tiba saya ingin menulis sesuatu seperti judul di atas.
Teman saya berkata:
Cinta identik dengan kentut. Keduanya nggak bisa disembunyikan. Cinta dan kentut nggak bisa ditahan.
Cinta tertahan=Sengsara
Kentut ditahan=Menderita deh lu
Cinta bagi kebanyakan orang muda cinta monyet. Kentut didepan banyak orang, monyet lu! Hahaha,,piss...just kidding.
Tapi sejujurnya dalam pernikahan itu, kedua belah pihak harus saling berkomunikasi, saling mengutarakan pendapat. Pasangan suami istri harus berani terbuka dan tidak memendam masalah berlarut-larut. Banyak berdiam diri bukannya bertambah baik. Akhirnya yang ada adalah saling mencurigai. Tidak bisa terbuka. Lalu masing-masing mengambil jalannya sendiri-sendiri. Kalau begini keadaannya kata nenek pasti sangat berbahaya. Jadi ini adalah warning, bahwa pernikahan itu sudah tidak sehat. Pasangan suami istri jadinya tidak betah berlama-lama dekat-dekat dengan pasangannya. Jika berbicara pasti nyelekit, bawaannya selalu complain, dan segala sesuatu selalu kurang adanya. Jika kebetulan ada di rumah, mereka akan saling menghindar dan mengerjakan tugas masing-masing, dari pada nanti ada yang tersinggung.
Jika istri memasak sesuatu, boro-boro ngucapin terima kasih, malah bilang kurang inilah, kurang itulah. Si suami akan sering pulang malam sehingga waktu untuk berdua makin berkurang. Otomatis sang istri akan malas memasak buat suaminya lagi, malas berdandan, malas tampil cantik, malas mandi ^__^, karena dia akan merasa tidak akan bisa membuat suaminya tertarik lagi. Kalau sudah begini, jangan salahkan kalau pasangan mencari pria atau wanita idaman lain (PIL/WIL)
Tetapi biasanya, kalau sudah beribadah, akan segera berbaikan kembali. Lalu hari senin sampai sabtu akan kembali perang dingin. Sepertinya ada perjanjian kalau datang kepada Tuhan harus berbaikan dulu, nanti setelah beribadah baru berlanjut lagi. Hidupnya akan terasa sangat garing, hampa dan menyakitkan...
Jika engkau mengalami hal itu, mungkin kalian bisa mengambil waktu untuk konseling pernikahan. Ada banyak hal yang perlu ditata ulang kembali. Harus ada pemulihan dalam hubungan suami istri. Harus ada penyelesaian terhadap masalah-masalah, pertentangan-pertentangan dalam keluarga.
Oke lain kali kita lanjutkan cara penyelesaiannya ya, karena hari sudah larut.
Be blessed
Rentiana manurung