a Note from me

Perkataan dapat menyebabkan keajaiban, tetapi juga dapat menyebabkan kesalahan besar. Apa yang kita katakan menentukan kedudukan kita. Jika kita memperkatakan kegagalan, kekalahan, kekuatiran, ketidakpercayaan maka itulah yang terjadi. Tetapi sebaliknya jika kita memperkatakan keberhasilan, kemenangan, kebahagiaan, maka itulah yang terjadi dalam hidup kita.
PIKIRKANLAH DAN PERKATAKANLAH.

Rabu, 04 April 2012

PASKAH H-3 : PERTOBATAN

Ya,,,Pertobatan
Kata inilah yang muncul di pikiranku.
Hari Rabu ini secara khusus, saya mau merefleksi dan mereview hal-hal yang mungkin luput dari perhatianku selama ini. Seperti kebiasaan orang-orang Ibrani apabila mau masuk dalam pertobatan dan penyesalan, mereka akan menaburkan abu di atas kepala mereka. Bahkan umat Katholik memperingati hari ini sebagai hari Rabu Abu menjelang Paskah. Hari inipun kebetulan dimulainya puasa raya 40 hari di gereja kami.


Yang pertama saya kira adalah perhatian.
Selama ini kayaknya aku kurang perhatian kepada orang-orang terdekatku. Mulai anak-anak dan suami. Kesibukan membuat aku kurang berinteraksi dengan anak-anakku dan suamiku. Seingatku sudah hampir 2 minggu ini aku tidak memperhatikan buku-buku pelajaran anak-anakku. Jika Daniel ulangan aku sudah tidak sempat mengajarinya. Tapi puji Tuhan nilai-nilai mereka sangat baik. Demikian halnya dengan suamiku. Seringkali aku tidak sempat memasak makanan kesukaannya, dll. Aku harus bertobat dan berjanji untuk memberikan lebih banyak waktu bagi mereka. I promise you, my dears..


Apalagi ya? Hmm...Bohong enggak. Menipu, mencuri juga tidak. Sakit hati atau kecewa nggak juga. Membenci,, gak pernah terpikirkan. Cerewet, mengomel, amarah sudah lama ditinggalkan.


Dan tiba-tiba....
Saat ini aku baru sadar aku kurang memberitakan Injil. Menulis, kalau bisa disebut sebagai penginjilan mungkin iya. Berkotbah juga udah dilakukan sih. Tapi hal yang paling sulit adalah apabila saya harus mengajak orang lain berbicara dan akhirnya mengarahkan mereka untuk mengenal Kristus. Dan saya juga kurang konsisten dalam membicarakan tentang Kristus apabila sedang mengobrol dengan teman-teman. Aku ingat seorang temanku, yang saat dimanapun atau dalam keadaan apapun dia selalu membicarakan tentang pengalamannya dengan Tuhan Yesus. Meskipun kelihatannya orang-orang di sekitarnya kurang senang. Seharusnya aku merasa malu jika aku tidak konsisten. Tapi terkadang aku malu kalau disebut ekstrim. Aku tidak mau dimusuhi orang-orang atau disebut sok suci.


Aku ingat seseorang pernah berkata, jika engkau mengasihi anakmu atau suamimu pasti engkau sering membicarakan mereka dengan orang lain. Demikian pula jika engkau mengasihi Tuhan Yesus, engkau pasti dengan senang hati membicarakan tentang Dia dimanapun engkau berada.


Aku juga mau janji saat ini akan bertobat. Aku sering berkata, "Aku cinta Engkau, Yesus." Tetapi apa yang kulakukan saat ini??? Aku lebih memilih melakukan apa yang menjadi kesenangan manusia, dibandingkan dengan kesenangan Tuhan.


Forgive me, Lord. I'm so sorry...





Tidak ada komentar:

Posting Komentar