a Note from me
Perkataan dapat menyebabkan keajaiban, tetapi juga dapat menyebabkan kesalahan besar. Apa yang kita katakan menentukan kedudukan kita. Jika kita memperkatakan kegagalan, kekalahan, kekuatiran, ketidakpercayaan maka itulah yang terjadi. Tetapi sebaliknya jika kita memperkatakan keberhasilan, kemenangan, kebahagiaan, maka itulah yang terjadi dalam hidup kita.
PIKIRKANLAH DAN PERKATAKANLAH.
Sabtu, 12 Desember 2009
BERBUAH
BERBUAH
Setiap kali mendengar kata berbuah, saya akan selalu berfikir apa saya sudah berbuah? apa buah yang saya hasilkan lebat, apakah buah yang saya hasilkan manis? Terkadang kita tidak bisa merasakan dengan sempurna buah yang kita hasilkan. Orang lain yang lebih bisa menilai, karena mereka yang merasakan buahnya. Mereka lebih tau manis apa tidak, enak apa tidak bahkan merekalah yang lebih tau busuk apa tidak.
Saya mempunyai sebuah pohon jambu di pekarangan rumah saya. Waktu mulai ditanam saya rajin menyiraminya, memberi pupuk dan menggemburkan tanahnya. Pada waktu pertama kali berbuah hanya ada 10 buahnya. Saya menunggu hingga besar dan merah, buahnya dibungkus plastik supaya tidak ada ulat yang masuk. Saya sangat mengagumi buah pertama itu karena terlihat cantik, merah dan besar. Sayapun memberikan 9 buahnnya kepada teman-teman sebagai buah sulung, dan satunya lagi saya makan. Tetapi apa yang terjadi? Buah jambu saya yang saya banggakan ternyata mengecewakan saya: tidak manis, bahkan pada musim buah berikutnya ia busuk dan berulat.
Suatu kali Tuhan Yesus pernah mengatakan satu perumpamaan tentang pohon ara yang tidak berbuah di Lukas 13:6-9. Pemiliknya sudah 3 tahun menunggu buah pohon ara tersebut. Tapi tidak ada. Lalu ia menyuruh pengurus kebunnya untuk menebang pohon tersebut, karena percuma ia tetap hidup tapi tidak menghasilkan. Tapi pengurusnya minta waktu 1 tahun lagi, yang katanya mau dia cangkul tanahnya, beri pupuk lagi, siapa tau tahun depan akan berbuah.
Biasanya pohon ara akan berbuah setelah berumur 3 tahun jadi umur pohon ara tersebut di atas sebenarnya sudah 6 tahun tapi belum berbuah. Jadi saat 7 tahun mungkin sudah berbuah. Dalam hal ini Tuhanlah pemilik kita umat tebusanNya. Setiap saat Tuhan selalu mencari buah yang ada pada kita. Tuhan juga turut menikmati apabila kita berbuah. Tuhan sangat disenangkan oleh buah-buah kita. Kadang Tuhan juga punya batas kesabaran apabila kita tidak berbuah. Kalau tidak Ia akan tebang kita dan campakkan ke tempat sampah. Dan akhirnya kita hanya tinggal ranting-ranting kering yang pada akhirnya dibakar. Kita tidak mau seperti itu kan? Tuhan masih beri kesempatan 1 tahun lagi, supaya kita bisa menghasilkan buah yang lebat, manis, sedap dan tidak busuk. Kita pun sangat kecewa jika buah-buah pohon kita meskipun lebat, besar, tapi tidak manis seperti buah pohon jambu saya. Kita akan sangat mengecewakan manusia ataupun Tuhan.
Mari di tahun depan ini kita mau lebih berbuah, mumpung masih Tuhan beri kesempatan. Cangkul tanah-tanah di sekeliling kita artinya baharui kembali motivasi pelayanan kita dan kasih kita kepada Tuhan, tetap tinggal dalam FirmanNya. Beri pupuk atau makanan rohani pada roh kita dengan minta pengurapan terus-menerus. Tebang dan bersihkan ranting-ranting yang kering atau kurang berbuah, artinya bersihkan hidup kita dari dosa dan kenajisan. Maka pastilah kita akan berbuah.
Mari sama-sama katakan "AKU MAU BERBUAH."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
nice blog
BalasHapusGod bless you