a Note from me

Perkataan dapat menyebabkan keajaiban, tetapi juga dapat menyebabkan kesalahan besar. Apa yang kita katakan menentukan kedudukan kita. Jika kita memperkatakan kegagalan, kekalahan, kekuatiran, ketidakpercayaan maka itulah yang terjadi. Tetapi sebaliknya jika kita memperkatakan keberhasilan, kemenangan, kebahagiaan, maka itulah yang terjadi dalam hidup kita.
PIKIRKANLAH DAN PERKATAKANLAH.

Rabu, 26 Agustus 2009

TUHAN YESUS DATANG SEGERA



Hari-hari ini gereja Tuhan selalu diingatkan akan kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Seperti perkataan firman dari Matius 25:13,

”Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya.” 

Kita diperintahkan untuk selalu berjaga-jaga, selalu waspada sebab kita tidak tahu persis akan hari kedatanganNya, entah besok, minggu depan atau 10 tahun lagi. Yang harus kita lakukan sebagai mempelai wanita Tuhan Yesus adalah menantikan Dia, mempersiapkan diri seperti kelima gadis yang bijaksana dengan pelita yang terus menyala dan persediaan minyak yang cukup. 

Saya ingin menyoroti tentang kelima gadis yang bodoh pada perumpaan Tuhan Yesus di Matius 25. Pada waktu mempelai akan tiba mereka bangun dan meminta sedikit minyak karena pelita mereka hampir padam.Tetapi gadis bijaksana menjawab :”Lebih baik kamu pergi ke penjual minyak dan beli di situ. Selanjutnya kita tau ceritanya, mereka tertinggal. Siapakah penjual minyak itu? Di dalam Wahyu 3:18 Yohanes menuliskan: 

Maka Aku menasehatkan engkau, supaya engkau membeli dari padaKu emas yang telah dimurnikan dalam api,agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu supaya engkau dapat melihat.” 

Sebagai mempelai Tuhan kita diperintahkan untuk membayar harga dan membeli dari Tuhan emas yang murni yaitu kesetiaan kita mengiring Tuhan. Bahkan kekayaan rohani yang tak ternilai harganya, pakaian putih supaya kita dapat bersanding dengan Tuhan dalam kekudusan serta minyak, yaitu pengurapan, kasih yang terus berkobar-kobar bagi Yesus kekasih jiwa kita dan supaya kita dapat melihat rencana dan kerinduan mempelai kita. 
Ada seorang hamba Tuhan bernama Eli di 1 Samuel 3. Dikatakan pada waktu Eli menjadi imam, firman Tuhan jarang, penglihatan-penglihatanpun jarang. Ini adalah gambaran rohani dimana pada waktu kita kekurangan minyak maka Tuhanpun jarang berbicara kepada kita. Masa mempelai tidak saling berkomunikasi? Bahkan dikatakan mata Eli mulai kabur, sehingga tidak dapat melihat dengan baik. Dan kita perhatikan Eli bahkan sudah mulai tertidur padahal lampu rumah Allah belum padam. Ini adalah kemalasan yang seharusnya kita masih bekerja sementara kita sedang menanti-nantikan Tuhan. Apa akibatnya bagi orang seperti Eli? Hidupnya diakhiri dengan kisah yang tragis. Eli sudah tidak dapat melihat lagi, menderita kegemukan (obesitas), tua renta dan kedua anaknya mati dengan cara yang tidak terhormat. Dan begitu mendengar Tabut Allah dirampas Eli pun jatuh telentang, batang lehernya putus. Kita tidak mau seperti Eli, bukan? Hari-hari ini gereja Tuhan harus bangkit dari kebutaan rohani. Belilah minyak dari padaKU, kata Tuhan.

Seharusnya kita mau seperti Kaleb, sampai masa tuanyapun ia tetap giat melakukan peperangan. Setelah bangsa Israel tiba di Tanah Perjanjian umurnya sudah 85 tahun, dan ia berkata kepada Yosua, di Yosua 14:11,

“Pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang ini untuk berperang dan untuk keluar masuk.”

Teruslah bekerja membritakan Injil, teruslah berperang merebut wilayah-wilayah yang masih dikuasai si jahat, Teruslah menantikan sampai Tuhan Yesus datang menjemput kita dalam keadaan kudus dan tak bercacat di hadapanNYA. Salah satu cara yang paling manjur supaya tetap bertahan adalah teruslah pelihara api cinta yang berkobar-kobar kepada Yesus dengan kasih semula dan keintiman yang mendalam.

KEEP ON FIRE GUYS!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar