a Note from me

Perkataan dapat menyebabkan keajaiban, tetapi juga dapat menyebabkan kesalahan besar. Apa yang kita katakan menentukan kedudukan kita. Jika kita memperkatakan kegagalan, kekalahan, kekuatiran, ketidakpercayaan maka itulah yang terjadi. Tetapi sebaliknya jika kita memperkatakan keberhasilan, kemenangan, kebahagiaan, maka itulah yang terjadi dalam hidup kita.
PIKIRKANLAH DAN PERKATAKANLAH.

Sabtu, 30 Maret 2013

PASKAH: MENGALAMI SECARA PRIBADI

Pembacaan kita dari Yohanes 20:1-18

20:1. Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
20:2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."
20:3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.
20:4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
20:5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.
20:6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,
20:7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.
20:8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
20:9 Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.
20:10 Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah.

20:11. Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
20:14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
20:18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya.


Saya sangat senang dengan tulisan-tulisan dari penginjil Yohanes ini. Tulisannya menggambarkan hubungan-hubungan yang sangat dalam dan pribadi dengan Tuhan Yesus. Dan yang menjadi kebanggaan adalah pada peristiwa yang sangat besar ini kaum wanita mempunyai peran yang sangat besar, yaitu dipercaya untuk memberitakan dan menyebarluaskan berita kebangkitan Tuhan Yesus pertama sekali.

Pengalaman apa yang dapat kita petik dari Nats ini?
1. Awalnya Maria Magdalena, hanya bermaksud untuk meminyaki dan mengurapi mayat Yesus. Dia sudah mempersiapkan minyak dan rempah-rempah itu selepas penguburan Yesus kemarin.(lihat Luk 23:55-56). Pada saat penguburan itu, dia dan para wanita lain tidak sempat mengurapi Mayat Yesus, dimana kebiasaan orang Yahudi adalah, sebelum jenazah dibaringkan di kubur, mayat itu terlebih dahulu harus diberi minyak dan rempah-rempah. Sebenarnya di Yohanes 19, Nikodemus datang mengurapi mayat Yesus setelah diturunkan dari salib oleh Yusuf dari Arimatea, tetapi kemungkinan karena terburu-buru, karena sudah menjelang detik-detik hari Sabat, maka pembalsaman itu dirasa kurang sempurna. Maka pagi-pagi benar para wanita itu pergi ke kuburan Yesus, sambil bertanya-tanya bagaimana mereka nanti akan menggulingkan penutup kubur tersebut. Maka betapa terkejutnya mereka ketika melihat kubur Yesus telah terbuka dan kosong, hilang, begitu dugaan awal mereka. Mereka sama sekali tidak ingat apa yang sering diceritakan Yesus selama masa hidupnya, bahwa Ia akan mati dan dibangkitkan pada hari yang ketiga. Segera mereka berlari ke tempat para murid berkumpul untuk menceritakan kabar yang menggemparkan tersebut. Inti yang dapat dipetik pertama adalah Orang-orang yang bergiat melayani Tuhan dan yang berkorban buat Tuhan akan mendapatkan lebih banyak.

2. Yang kedua adalah, ketika para murid yang lain telah pergi dari kubur tersebut, tinggallah Maria Magdalena seorang diri di kubur itu. Dia tetap masih penasaran dan ngotot untuk mengetahui dengan pasti apa yang sedang terjadi. Dia tidak menyadari kehadiran Yesus di kubur itu, yang dilihatnya dia pikir adalah 2 orang penunggu taman. dan ketika Yesus bertanya kembali, Maria masih berpikir bahwa mayat Yesus telah diambil orang lain. Maria tidak mengenali Yesus. Akhirnya setelah Yesus memanggil namanya, "Maria!" barulah Maria mengenali Yesus dan berkata "Rabuni!"...
Marialah yang pertama sekali bertemu dengan Tuhan Yesus setelah kebangkitanNya. Saking senangnya Maria mungkin memegang Yesus terus. Sehingga Yesus berkata "Janganlah engkau memegang Aku"
Jadi bagi orang yang ngotot dan menanti-nantikan Tuhan, ia akan bertemu dengan Tuhan dan Tuhan akan menjawab dia.

3. Tetapi yang ketiga adalah, seringkali kita tidak melihat sesuatu yang indah dan baik ketika Tuhan ijinkan sesuatu yang tidak enak terjadi dalam hidup kita.Khususnya saat kita kehilangan sesuatu yang sangat berharga, atau ditinggalkan orang yang sangat kita kasihi. Kita akan merasakan dukacita yang mendalam. Lihat bagaimana kesedihan Maria saat mengetahui bahwa Yesus telah dicuri orang. Dia lupa apa yang pernah diucapkan oleh Gurunya. Matanya dibutakan oleh kesedihannya, sehingga ia tidak menyadari kehadiran Tuhan dalam kehidupannya. Yang seperti ini jangan kita biarkan terjadi berlarut-larut. Mulai pandang ke depan, fokus apa yang menjadi tujuan hidup kita. Sadarilah bahwa Allah selalu turut bekerja untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Dia. Bagi kita akan tersedia jawaban, akan terbuka jalan dan akan ada mujizat yang besar terjadi. 

4. Yang keempat adalah bawa kita tidak boleh takut. 
Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." 
Kata memegang dalam bahasa aslinya, yaitu bahasa Yunani "me ptoou" bisa berarti jangan takut. Artinya Maria disuruh jangan takut, karena Yesus belum pergi kepada Bapa. Justru Maria harus memberitakan dengan berani kebangkitan Tuhan Yesus kepada murid-murid yang lain. Hal ini paralel dengan Matius 28:10
Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
Hari-hari ini justru kita harus memberitakan tentang Kristus dengan lebih berani kepada orang lain. Seperti amanat Agung Tuhan Yesus di Matius 28:19-20 yang berbunyi: 
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Ketika kita mewartakan kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Tuhan akan menyertai kita dengan tanda-tanda heran. Ada mujizat yang terjadi melalui pelayanan-pelayanan yang kita lakukan, sehingga nama Tuhan Yesus semakin tersebar dengan luas. Akhirnya Tuhan Yesus akan segera datang kembali.
Amin

Be Blessed
Rentiana Manurung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar