Shalom Saudara yang dikasihi Tuhan…
Hari-hari ini
kesulitan hidup semakin berat dirasakan oleh tiap pribadi. Data statistik berbicara bahwa dalam 1 dekade
terakhir ini jumlah kasus bunuh diri di Indonesia meningkat sangat tajam.
Biasanya dilatarbelakangi oleh persoalan hidup, seperti masalah
ekonomi,terlibat hutang, sakit penyakit, atau bahkan sakit hati dan dendam yang membara.
Apa yang bisa
dipetik dari kasus-kasus ini. Rapuhnya pertahanan diri dan iman kepada Tuhan
membuat orang tidak bisa melihat jalan keluar dari masalah mereka. Mereka tidak
sanggup menghadapi gempuran masalah yang semakin berat menekan. Belum lagi
hari-hari ini banyak sekali kasus sakit penyakit yang mungkin mengharuskan
untuk tindakan operasi, atau pengobatan ke luar negeri. Itu dialami oleh orang2
terdekat kita, sahabat kita, keluarga kita. Ketika biaya sudah habis terkuras tetapi
penyakit tak kunjung sembuh, yang membuat orang semakin berputus asa. Nah
ketika kita berputus asa, seringkali kita bertanya ” Tuhan, Engkau ada dimana?
Mengapa Engkau tidak menolong ketika aku mengalami persoalan yang sangat berat
ini?” Benarkah demikian? Benarkah Tuhan tidak hadir? Kita hanya tau Tuhan punya
banyak hal dan agenda serta cara untuk melatih kita atau membentuk kita menjadi
seperti yang Dia mau. Dalam keadaan yang
berat ini hanya ada 2 pilihan.
1 1. Bertahan dan terus berjuang atau,
2. Putus asa dan menyerah pada keadaan
Pilihan apa
yang kita ambil? Nah, orang yang punya pengharapan di dalam Tuhan pasti memilih
pilihan pertama. Supaya kita tidah salah langkah dihadapan Tuhan ada beberapa
hal yang perlu kita tempuh dalam menghadapi pergumulan hidup kita.
1.
INGAT
DAN PERKATAKAN SEMUA JANJI TUHAN
Ketika kita menghadapi persoalan yang berat, Tuhan sudah
berjanji di 1 Kor 10:13,
Pencobaan-pencobaan
yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan
manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai
melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan
ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
Apapun
keadaan kita, seberat apapun masalah kita, Tuhan tidak pernah ijinkan kita
dicobai melebihi kekuatan kita. Setiap masalah punya jalan keluarnya sendiri-sendiri.
Ingat
perjalanan bangsa Israel ketika keluar dari Mesir. Mereka hanya membawa pakaian
dan perlengkapan seadanya, menjelajahi padang gurun, tapi apa yg Tuhan katakan:
"Empat
puluh tahun lamanya Aku memimpin kamu berjalan melalui padang gurun; pakaianmu
tidak menjadi rusak di tubuhmu, dan kasutmu tidak menjadi rusak di
kakimu.(Ulangan 29:5) Sungguh ajaib pemeliharaan dan penyertaan Tuhan atas
bangsa Israel. Bahkan Alkitab juga mencatat:
“TUHAN berjalan di depan mereka,
pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu
malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan
siang dan malam. Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari
dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu. “(Keluaran 13-21-22)
Dari
ayat diatas kita melihat bukan saja Tuhan menyertai dan menuntun umatNya, Ia
juga menolong dalam setiap kesulitan mereka selama di padang gurun. Mungkin kita
berkata, "Akhh... itu kan dulu,, hanya bagi orang Israel." Tapi percayakah saudara
bahwa kita adalah ahli waris kerajaan surga yang berhak mewarisi semua janji-janji
Allah? (Roma 8:7, Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris,
maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan
menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama
dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia)
Lalu
apa yang Tuhan perintahkan kepada Yosua ketika mereka memasuki Tanah Perjanjian
dan mulai memasuki area musuh. Ini yang Tuhan ingatkan:
“Janganlah engkau lupa
memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya
engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya,
sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu:
kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN,
Allahmu, menyertai engkau, ke manapun engkau pergi." (Yosua 1:7-9)
Amin
saudaraku??? Ini yang harus selalu kita perkatakan yaitu janji Tuhan…meski rasanya
lama janji itu digenapi, tapi percayalah apabila Ia berjanji tak sekalipun Ia
ingkari. Ketika kita memperkatakan janji-janji Tuhan maka pintu surga akan terbuka dan Allah mencurahkan pertolongan yang tepat pada waktunya, kepada setiap kita yang percaya. Saya mendorong setiap kita untuk mulai membaca Firman Tuhan setiap hari, ingat setiap hari, karena kalu kita membaca atau mendengar, akan timbul iman dan ingatan untuk memperkatakan janji Tuhan. Iman di dalam Tuhan Yesus itulah yang akan segera mengubah keadaan kita.
2. MENGUCAP SYUKUR DAN BERDOA
Apabila
pencobaan itu datang menerpa kehidupan kita, kita tidak usah mencari kambing
hitam apalagi kambing merah, pasti gak bakalan ketemu. Tidak usah mempersalahkan suami,,,,,istri atau anak…Yang
harus kita lakukan selanjutnya adalah mengucap syukur. Seperti di 1 Tes 5: 17:
"Mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki Allah di
dalam Kristus Yesus bagi kamu."
Dan berdoalah dengan gigih dan tak jemu-jemu, sebab di ayat
sebelumnya kita juga diperintahkan untuk tetap berdoa. Mengapa mengucap syukur
itu penting? Karena apabila kita tidak mengucap syukur kebalikannyalah yang
terjadi yaitu: mengeluh, bersungut-sungut, mengomel, mengumbar cerita yang tidak
enak ke orang lain,,, Daripada kita sibuk mencari solusi kepada orang lain,
lebih baik kita menceritakannya dalam doa-doa kita kepada Tuhan yang berkuasa
atas segalanya. Berdoa dengan tak jemu-jemu sampai Tuhan menjawab doa-doa kita,
seperti perumpamaan seorang janda yg minta dibela perkaranya oleh hakim yang
lalim, sampai akhirnya ia dibela, demikian dengan Tuhan yang kita sembah, Bapa
yang Baik, yang akan mengaruniakan segala kehendak hati kita.
Ada seorang teman
saya kalo ketemu saya selalu berkata, “Aduh aku pusing,,aku berantem sama
suamiku tadi malam,” atau “aduuuh sebel, anak-anakku gak bisa diatur” atau lebih parah lagi dia berkata seperti ini,
“aduhhh pusing, kerjaan banyak, orderan banyak banget, badanku sampe pegel
ngerjainnya sampe gak tidur-tidur semalaman.” Ya ampuunn yak opo toh? Bentar-bentar pusing,
bentar-bentar kesel, bahkan orderan banyak juga masih ngeluh…Saya seringkali berkata, "Hei teman, hati-hati kalau berbicara, kalau engkau katakan pusing, sakit, pegel, maka itulah
yang terjadi, jadi banyak lah mengucap syukur maka hatimu akan senantiasa
bersukacita."
Bulan
lalu tgl 5 Februari tepatnya, Mbak kami, Mbak Hartini, yang membantu di rumah kami pulang
kampung, karena sakit supaya bisa beristirahat di kampung, karena kalau di sini
takut ngerepotin dan gak bisa kerja katanya. Dia mungkin merasa bahwa sakitnya
kali ini agak berat, karena sebelum bekerja di rumah kami dia sudah sering
sakit dan sering sampai di rawat di rumah sakit. Maka diapun membawa semua baju-baju
dan barang-barang nya pulang. Dia Cuma bilang, "Takutnya saya gak bisa balik ke rumah Ibu lagi." Hampir 40 hari saya mengerjakan pekerjaan rumah tangga sekarang. Saya
sebenarnya bermaksud untuk mencari pengganti Mbak saya, tapi saya ingin mencari
pembantu yang bisa dipercaya seperti Mbak saya ini. Lalu setelah 3 minggu
ketika suatu hari saya sedang menghadapi cucian piring dan baju yang menumpuk
saya hampir nangis ngomong sama Tuhan, "Terima kasih Tuhan buat Mbak yang selama ini sudah membantu kami, terima kasih buat hari-hari ini saya bisa mengerjakan
sendiri tugas2 rumah tangga, tapi aku
berdoa ya Tuhaaann.. Tuhan kirimkanlah aku pembantu yang baik hatiiiii, yang
mengasihi kami apa adanya….(sambil nyanyi seperti Ahmad Dhani nyanyi). Aku setengah menangis sambil meringis, berdoa seperti
itu…tapi apa yang terjadi, siangnya Mbak telefon, bilang kangen sama semua
keluarga kami di sini,,dia bilang dia mau balik lagi, tapi tunggu pemulihan
seutuhnya dulu katanya, supaya sudah sehat bener baru balik ke Ibu lagi, doain
aku ibuuu,,,katanya. Saya langsung bilang, " Terimakasih Mbak,, Mbak ditunggu
Daniel, dan juga kerjaan yang menumpuk, Mbakkk," Haha… Dahsyat banget Tuhan Yesus kita. Saya
percaya Tuhan paling tau yang terbaik bagi kami. Jadi selama saya kerja
sendiri, sayapun memasak pagi-pagi benar untuk sarapan anak-anak dan bekal siang untuk
suami dan anak-anak di sekolah. Dan ternyata suami saya sangat menikmati sarapan paginya
selama saya yang memasak, boro-boro sampai kantor untuk bekal makan siang, masih
diperjalan saja ketika jalanan agak macet, bekal itu sudah habis ludes katanya,,,haha..dan dia makin
sayang sama saya tentunya…Lalu saya juga mulai membagi tugas kepada anak-anak supaya bisa bantu saya.
Dan
tadi malam saat saya mempersiapkan kotbah ini, langsung ada ujian
mendadak.Suami saya pulang kantor, memarkirkan mobil di garasi. Ketika ia baru
mengeluarkan satu kaki keluar mobil, tiba-tiba mobil mundur, melompati ganjal
ban yang ditaruh anak saya di belakang roda. Dia dengan panik segera meloncat
menjauh, tidak terpikirkan lagi meraih rem tangan. Akhirnya pintu yang terbuka
menabrak pagar garasi, dan pintu itu penyok sehingga tidak bisa ditutup. Saya
kaget melihatnya. Suami menyesali keteledorannya tidak memasang rem tangan pada
saat hendak keluar mobil. Tapi saya hanya katakan, "Mengucap syukur saja Papi,
dan mari mulai urapi mobil dan rumah dan keluarga, karena peperangan ini akan
semakin frontal. "Kamipun berdoa dan mengurapi rumah dan anak-anak malam itu. Damai sejahtera yang turun karena ada asuransi yang akan membereskan mobil kami.
Yang
mau saya tekankan, mungkin kita mengalami pergumulan yang jauh lebih berat,
tetapi ini salah satu senjata yang paling ampuh yaitu mengucap syukur dan tetap
berdoa. Maka ketika Tuhan menolong kita, kita akan bisa menyaksikan perbuatan
Tuhan dan membuat orang memuliakan nama Tuhan yang dahsyat.
Hal
ketiga yang harus kita lakukan ketika menghadapi pergumulan hidup yang berat,
adalah miliki sikap pantang menyerah.
Ada sebuah illustrasi untuk menggambarkan sikap yang pantang menyerah ini.
Suatu hari seorang nenek sedang menikmati pemandangan indah Danau Toba di atas ferry yang akan membawanya ke Tomok. Sejak lama nenek ini merindukan supaya bisa melihat keindahan Danau Toba, karena dia sudah lama berada di perantauan. Lalu seorang anak kecil berteriak-teriak menawarkan barang dagangannya, "Kaccang goreng...kaccang goreeenggg,,, murah meriah, enak dan menyehatkan," katanya untuk menggugah minat orang-orang untuk membeli dagangannya.Dia pun menawarkan kacang nya kepada Sang Nenek, "Oppung, belilah kacang goreng ku ini dulu, sudah dari pagi aku keliling-keliling belum satu orang pun yang membelinya." Nenek itu pun menyeringai, menunjukkan senyumannya. Kenapa Oppung cuma tertawa, cepatlah beli. Lalu nenek itu mengindar dan berkata, "Lihat ke sini, Oppung sudah tidak punya gigi, Nak" "Kalau begitu untuk cucu Oppung lah belikan," kata anak penjual kacang itu mengikuti Oppung itu. Si nenek balas berkata, "Cucu Oppung ada diperantauan semua." Lalu kata anak itu lagi tanpa kenal menyerah, sambil memelas, menatap wajah nenek itu, "Kalau begitu biar aku saja yang mengunyah kacang ini buat Oppung, nanti Oppung tinggal menelannya saja." wkwkwk...
Seperti Bartimeus, yang dikisahkan Markus
10:46-51, Ia seorang pengemis buta dari kecil yang tidak tersembuhkan. Dia
hanya mendengar bahwa Yesus telah menyembuhkan banyak orang, yang lumpuh
berjalan, yang tuli mendengar, yang gila atau kerasukan sembuh, yang buta
seperti dia bisa melihat, bahkan yang mati sekalipun dapat diban gkitkan oleh
Yesus. Dan betapa sukacitanya Bartimeus, saat ini Yesus sedang melewati
Yerikho, mendatangi tempat tinggalnya. Dia sudah mendengar kerumunan orang
banyak mendekat, dan kegaduhan orang-orang yang mengikutinya. Ia pun mulai berseru
dan berteriak “Yesus Anak Daud, kasihanilah aku.” Semua orang melarangnya untuk
panggil-panggil Yesus, karena tidak bakal didengerin. Tapi dia mengabaikan larangan itu,
dia sangat ingin mendapat belaskasihan Tuhan, supaya disembuhkan oleh Yesus.
Dia pun berseru sekali lagi, “Yesus Anak Daud kasihanilah aku.” Dan tiba-tiba
apa yang terjadi saudara-saudara, Yesus menghentikan
langkahnya, dan menyuruh memanggil Bartimeus. Orang-orang yang tadi melarang
dia berkata, "Ayo cepat Yesus memanggilmu." Ia pun menyeruak di tengah-tengah kerumunan orang-orang. Setelah ia mendekat, Yesus
bertanya, ”Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?” Jawab Bartimeus:
"Rabuni, supaya aku dapat melihat!" Lalu kata Yesus kepadanya:
"Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga
melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya.
Apa
yang dapat kita pelajari dari kisah ini? Jangan pandang keterbatasan kita, jangan
lihat kelemahan kita, jangan pernah diam, tapi tetap serukan nama Yesus,
harapkan belaskasihan dan pertolongannya, harapkan mujizat, kejar Dia sekuat
tenaga, jangan terlalu peduli dengan hinaan dan cemoohan orang, cukup katakan
begini: Yesus, Yesus, dengar doaku, Janganlah Tuhan lalui brikan
berkatmu/pertolongan. Dan saudara tau, itulah yang menarik perhatian Yesus
sehingga tidak mau melanjutkan perjalananya sebelum menolong saya dan saudara.
Seuan kita, doa doa kita, iman kita itulah kendaraan yang akan membawa kita
kepada pertolongan Tuhan dan mujizat yang kreatif.
Maz 37:5, Serahkanlah
hidupmu kepada Tuhan, dan percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak.”
Yesus
adalah orang yang pantang menyerah, Dialah teladan kita yang terbaik.
Pandanglah kepada salib, Dia tetap memikul salib itu sampai mati di kayu salib,
untuk menggenapi rencana BapaNya, supaya kita diselamatkan, disembuhkan dan
dipulihkan.
AMIN... PRAISE THE LORD
(Dikotbahkan dalam Audisi Pengkotbah @ GBI Modernland)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar