a Note from me

Perkataan dapat menyebabkan keajaiban, tetapi juga dapat menyebabkan kesalahan besar. Apa yang kita katakan menentukan kedudukan kita. Jika kita memperkatakan kegagalan, kekalahan, kekuatiran, ketidakpercayaan maka itulah yang terjadi. Tetapi sebaliknya jika kita memperkatakan keberhasilan, kemenangan, kebahagiaan, maka itulah yang terjadi dalam hidup kita.
PIKIRKANLAH DAN PERKATAKANLAH.

Jumat, 11 Mei 2012

TRUST, LOVE, COMMITMENT

TRUST, LOVE, COMMITMENT


Pernikahan itu merupakan impian dalam hidup setiap orang dan Tuhan sendiri pun sangat menghormati pernikahan. Mujizat pertama yang Tuhan Yesus lakukan adalah merubah air menjadi anggur yang terjadi pada saat perkawinan di Kana (Yohanes 2:1-11). Dan di dalam Wahyu di Alkitab, dapat kita lihat bahwa Tuhan mengatakan bahwa kita ini adalah mempelai-mempelai-Nya. Dan ini juga berbicara tentang perkawinan Anak Domba.
Pernikahan itu merupakan
tiket sekali jalan dalam kehidupan kita jadi pastikan kita bahagia waktu kita menetapkan untuk menikah. Oleh karena itu dalam masa-masa penantian pasangan hidup dan dalam masa mengenal pasangan kita, kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan harus sejalan dengan apa yang Tuhan mau dalam hidup kita. Bagaimana karakter kita, bagaimana hubungan pribadi kita dengan Tuhan, dll. Persiapan kita ini akan membuat kita mempunyai bekal dalam memasuki bahtera rumah tangga. Pernikahan itu harus bertambah bahagia bukan hanya untuk bertahan dalam kebahagiaan.
Di dalam Amsal 24:3-4 dikatakan bahwa “Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, dan dengan pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam-macam harta benda yang berharga dan menarik.Rumah tangga kita harus diisi dengan ‘perabotan-perabotan’ yang menarik dan berharga. ‘Perabotan’ ini bukan hanya cinta tetapi juga diperlukan hikmat, kepandaian, pengertian dan pengetahuan dalam membangun suatu rumah tangga. Hikmat, kepandaian dan pengertian serta pengetahuan itu semua didapat dari BELAJAR. Belajar dari masalah yang datang, belajar dari membaca buku, membaca Firman Tuhan bahkan belajar dari orang tua kita atau mereka yang sudah melewati pernikahan bertahun-tahun lamanya.
Ada 3 prinsip yang harus diperhatikan dalam pernikahan :
1. Apa saja yang dibiarkan akan cenderung menurun kualitasnya
.

Segala sesuatu yang diam di tempat pasti akan mengalami penurunan jika hal itu tidak mengalami kenaikan karena akan selalu ada perkembangan. Bayangkan jika Anda merasa tidak perlu belajar lagi tentang teknologi pada zaman ini, Anda merasa cukup pintar dan merasa cukup berpengetahuan tanpa mau tahu lagi akan gagdet yang terbaru, maka percayalah bahwa beberapa tahun ke depan Anda akan menjadi orang yang paling ketinggalan di zaman itu. Begitu pula dengan rumah tangga, Anda harus terus membuat rumah tangga Anda penuh dengan kehangatan cinta dan kasih sayang. Dan yang terutama jangan lupakan Tuhan. Justru Anda harus melibatkan Tuhan dalam rumah tangga Anda, karena Dia yang akan membuat rumah tangga Anda menjadi rumah tangga yang penuh dengan damai sejahtera dan kebahagiaan sebab Dia adalah sumbernya. Prinsip ini bukan hanya dipakai dalam rumah tangga saja melainkan dapat diterapkan dalam bidang yang lain juga, misalnya pekerjaan ataupun dalam tingkat kerohanian kita.

2. Kalau kita mau segala sesuatu berada pada tempatnya, kita perlu untuk rajin me-maintenance-nya
.

Segala sesuatu yang kita lakukan dan perhatikan secara terus menerus akan membuat hal tersebut berada pada posisinya terus menerus pula. Seorang suami yang selalu memberikan perhatiannya kepada sang isteri dan kepada anak-anaknya maka isteri dan anak-anaknya tidak akan pergi kemana-mana. Maksudnya di sini adalah waktu Anda memberikan perhatian dan waktu untuk mereka, mereka tidak akan mencari perhatian di tempat yang lain karena mereka sudah menemukannya di dalam keluarga mereka. Berikan kasih sayang dan perhatian yang cukup untuk anak-anak Anda. Duduk bersama, makan bersama, pergi tamasya bersama, mendengarkan cerita mereka, berbagi pengalaman dengan mereka, berbagi pelukan dan ciuman untuk mereka, ini akan menyentuh mereka dan ini juga akan memberi dampak dalam pertumbuhan jiwa mereka.

3. Kalau kita mau segala sesuatunya menjadi lebih baik maka kita perlu melakukan pengorbanan
.

Harus ada pengorbanan yang kita lakukan untuk membuat segala sesuatunya menjadi lebih baik. Seorang suami harus meluangkan waktunya untuk keluarganya walaupun pekerjaan sangat banyak dan bertumpuk-tumpuk. Pagi hari, lakukan mezbah keluarga bersama-sama. Yang artinya kita berkorban untuk bangun lebih pagi. Seorang isteri pun harus mempunyai waktu untuk suami. Jangan karena kesibukan dalam mengurus anak dan rumah, Anda menjadi lupa dengan kebutuhan suami. Suami juga membutuhkan perhatian Anda. Jangan sampai Anda tidak mempunyai waktu untuk keluarga Anda, ini akan menjadi dampak yang buruk dalam pertumbuhan rumah tangga Anda. Anak-anak juga membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orang tuanya bukan hanya uangnya saja. Komunikasi yang baik antara anggota keluarga juga harus diperhatikan. Harus ada harga yang harus dibayar untuk melihat keluarga Anda menjadi keluarga yang harmonis.
Laki-laki dan perempuan itu merupakan dua pribadi yang sangat berbeda tapi perbedaan itu bukan alasan untuk tidak menjadi harmonis dan menjadi satu. Rumah tangga itu adalah blue print dari hubungan Tuhan dengan jemaat-Nya. Jadi kita bisa melihat bagaimana Tuhan memperlakukan jemaat-jemaat-Nya.
Pernikahan itu soal KOMITMEN! Komitmen kita terhadap Tuhan, pasangan dan orang tua. Kalau sekarang kita tidak bisa berkomitmen, lebih baik jangan menikah dahulu karena di dalam Trust dan Love itu terdapat unsur Commitment.
Bagaimana komitmen kita dengan Tuhan? Ini akan menjadi tolak ukur kita dalam berkomitmen dengan orang lain dan pasangan kita. Milikilah komitmen yang teguh kepada Tuhan dan kepada sesama kita, terutama kepada pasangan kita.
Healing Quote :
Tuhan tidak pernah main-main dengan pernikahan. Tuhan sangat menghormati pernikahan dan Tuhan sangat menentang perpisahan atau perceraian. Karena itu kita juga harus mempunyai cara pandang yang sama seperti Tuhan Yesus memandang. Bangunlah rumah tangga Anda dengan takut akan Tuhan, libatkan Tuhan dalam rumah tangga Anda.
Jagalah rumah tangga Anda untuk tetap bertumbuh dalam Kristus, saling menghormati dan saling menghargai satu dengan yang lain.
Renungkan bagaimana dulu Anda menantikan pasangan hidup yang dari Tuhan, yang akan menemani Anda seumur hidup Anda. Renungkan juga bagaimana pada saat Tuhan mempertemukan Anda dengan pasangan Anda, bagaimana Tuhan membawa Anda dan pasangan Anda memasuki mahligai pernikahan, dimana itu merupakan hal yang Anda dan pasangan Anda mimpikan selama ini dan mimpi itu menjadi kenyataan.
Waktu Tuhan sudah memberikannya, jangan pernah sia-siakan kepercayaan yang telah Tuhan berikan. Bersyukurlah atas isteri atau suami yang Tuhan berikan, bersyukurlah pula atas anak-anak Anda, yang telah Tuhan percayakan kepada Anda dan pasangan Anda. Itu semua adalah anugerah Tuhan. Karena pada saatnya nanti Anda akan berpisah dengan mereka saat Tuhan mengambil mereka. Jika saat ini Tuhan masih mempercayakan mereka kepada Anda, kasihilah mereka sepenuh hati dengan kasih Tuhan dan jangan pernah tidak mempedulikan mereka.
“Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.” (Ibrani 13:4)
TeamPortal (SP)

Source : Healing Ministry Article, ( Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar