a Note from me

Perkataan dapat menyebabkan keajaiban, tetapi juga dapat menyebabkan kesalahan besar. Apa yang kita katakan menentukan kedudukan kita. Jika kita memperkatakan kegagalan, kekalahan, kekuatiran, ketidakpercayaan maka itulah yang terjadi. Tetapi sebaliknya jika kita memperkatakan keberhasilan, kemenangan, kebahagiaan, maka itulah yang terjadi dalam hidup kita.
PIKIRKANLAH DAN PERKATAKANLAH.

Rabu, 05 September 2012

PROFETIC JOURNEY-1

Shalom dearest bloggers...

Lama sekali tidak menyambangi blog saya ini...berhubung kesibukan yang luar biasa, tapi juga karena kami tidak berlangganan internet lagi di rumah..hehe..Ini juga baru disambungin kembali internetnya..
Nah, karena aku dan suami baru saja pulang dari Tanah Perjanjian, saya rindu membagi oleh-oleh dulu buat teman-teman semua...mau..mau..mau??? Haha...tapi yang sisa tinggal foto-foto dan cerita, tetap mau kan??

Tanggal 6-14 Agustus 2012, kami mengadakan Profetic Journey ke Israel dan Turki, dipimpin oleh gembala kami sendiri, Bpk. Pdt. Pieter Faraknimella dan Ibu Kristina. Dinamakan Profetic Journey, karena berdekatan dengan peringatan hari Proklamasi Indonesia, tgl 17 Agustus. Kerinduan kami, kami berdoa secara khusus bagi Indonesia di Tanah Perjanjian. Berdoa di setiap tempat yang kami kunjungi supaya berkat atas Indonesia juga tercurah. Perjalanan kali ini juga direncanakan agak mendadak. Sekitar awal bulan Mei mulai di-sounding, saya segera tergerak untuk ikut. Lalu saya mengajak suami eh.. ternyata gayung bersambut, suami pun setuju untuk ikut. Dan saya sangat senang suami saya ikut, karena dalam rombongan kami yang berjumlah 75 orang, banyak juga yang berangkat tanpa pasangannya.

Tiba saatnya keberangkatan hari Senin malam. Setelah hampir 20 jam perjalanan berikut transit, akhirnya kami tiba di bandara Ben Gurion di Tel Aviv hari Selasa sore. Ini perjalanan saya yang kedua ke Tanah Perjanjian. Ketika pertama kali, 5 tahun yang lalu, kami melewati Mesir dulu baru masuk Israel. Rasa haru tiba-tiba menyergap begitu menginjakkan kaki kembali di Tanah Perjanjian. "O betapa rindunya aku akan rumahMu.." batinku.

Malam pertama menginap di Rimonim Hotel, Tiberias, kami mengadakan pertemuan doa, untuk persiapan perjalanan esok hari. Di doa itu, saya ingat janji Tuhan untuk menyembuhkan kaki saya begitu menginjak Tanah perjanjian. Oya, saya mau cerita sedikit, bahwa 7 hari sebelum keberangkatan, saya kecelakaan, hampir keserempet mobil. Untuk menghindar saya ngerem mendadak, akhirnya saya jatuh dengan posisi kaki kanan ketekuk sambil ketindihan motor dan lecet-lecet di kaki kanan saya. Sakitnya luar biasa. Dalam hati saya pikir iblis coba gagalkan perjalanan saya ke Israel ini. Tapi saya tidak mau menyerah, saya percaya Tuhan yang saya sembah sanggup sembuhkan saya dengan segera. Tanpa banyak mengeluh kepada orang lain, saya tetap bisa berjalan meski dengan rasa sakit dan ngilu. Cuma Tuhan janji mau sembuhkan saya begitu menginjak Tanah Perjanjian. Nah malamnya saya tagih janji Tuhan, "Ini sudah di Tiberias Tuhan, tapi kok masih sakit kaki kanannya?" Tiba-tiba Tuhan jawab, "Cukuplah kasih karuniaku bagimu..Justru dalam kelemahanmu kuasaKu menjadi sempurna. Pada saat kamu merasakan sakit yang hanya seketika ini, kamu mulai ingat untuk mendoakan Indonesia." Saya hanya bisa menangis dan mengucapkan terima kasih. Kemudian kami semua mulai didoakan dan beberapa jemaat mendapat babtisan Roh Kudus dan berbahasa Roh.

Esok harinya, kami memulai perjalanan ke Sungai Jordan tempat Yesus dibabtis oleh Yohanes Pembabtis, untuk membabtis 9 orang jemaat yang belum menerima babtisan air. Karena beberapa orang bule melihat kami sementara menyembah saat acara pembabtisan itu, datanglah 8 orang dari mereka untuk dibabtiskan oleh bapak Gembala kami. Setelah babisan, kami semua masuk ke air sungai Yordan untuk sama-sama mengadakan pentahiran Naaman. Seperti yang kita ketahui, Naaman Panglima Raja Aram saat itu, ketika mengalami sakit kusta datang kepada Nabi Elisa, dan Elisa menyuruh Naaman untuk mencelupkan dirinya ke dalam sungai Yordan 7 kali. Seketika itu juga Naaman Sembuh dari penyakit kustanya. Kami percaya sebelum mengadakan perjalanan Profetik ini, terlebih dahulu semua peserta dimurnikan, disembuhkan, baru kemudian bisa mengadakan peperangan rohani dalam doa-doa selanjutnya.


Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Tabgha, Gereja Multiplikasi, di dekat Danau Galilea, dimana Tuhan Yesus mengadakan mujizat memberi makan 5000 orang laki-laki dari 5 roti dan 2 ikan. Begitu saya sampai di gereja ini, saya tiba-tiba menangis mengalami urapan Roh Kudus atasku. Saya terduduk di bangku dan berdoa. Kami hanya 10 menit di tempat ini, tapi saya merasakan hadirat Allah yang luar biasa. Di sana saya mendengar Tuhan berbicara bahwa sebenarnya Tuhan sangat siap untuk memberkati aku dan semua umatNya, tapi seringkali umatNya tidak siap dengan berkat Tuhan itu. Tuhan katakan, "Lihat mujizat ini, lihat mujizat yang Aku lakukan di sini." Saya bersyukur untuk tempat ini dan kemudian menabur titipan persembahan dari teman-teman dari Indonesia.
                            Bers. Pengurus Gereja Tabgha


Setelah itu, dengan terburu-buru kami masuk ke kapal, karena waktu hampir pukul 12.00 siang, saatnya keberangkatan kapal penyeberangan ke sisi danau Galilea yang lain untuk makan siang menikmati ikan Petrus. Nah, begitu tiba di atas kapal, saya menyadari bahwa kaki kanan saya sudah sembuh, karena dari tadi saya sudah tidak merasakan nyeri lagi di kaki kanan saya. Saya menyadari bahwa kesembuhan terjadi di sungai Yordan pada saat kami mengadakan pentahiran Naaman. Ketika itu saya merasakan gigitan-gigitan ikan-ikan kecil yang ada di sungai.Saya sangat bersyukur pada Tuhan Yesus yang sudah menyembuhkan saya. Mujizat terjadi. Haleluya. Lalu saya menyaksikan kesembuhan saya di atas kapal. Ternyata begitu saya selesai bersaksi, ada 2 teman saya berkata kepada saya bahwa mereka juga merasa terwakili dengan kesaksian saya, karena ternyata kaki mereka disembuhkan pada saat di sungai Yordan. Tuhan Yesusku luar biasa dahsyat...

                            Pengibaran bendera Indonesia bersama bendera Israel

To be continued....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar