a Note from me

Perkataan dapat menyebabkan keajaiban, tetapi juga dapat menyebabkan kesalahan besar. Apa yang kita katakan menentukan kedudukan kita. Jika kita memperkatakan kegagalan, kekalahan, kekuatiran, ketidakpercayaan maka itulah yang terjadi. Tetapi sebaliknya jika kita memperkatakan keberhasilan, kemenangan, kebahagiaan, maka itulah yang terjadi dalam hidup kita.
PIKIRKANLAH DAN PERKATAKANLAH.

Jumat, 07 September 2012

AYIN GIMEL 5773

Ayin Gimel - 5773: Benefits

"Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya (Benefits / Ghemool)! Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat, Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali." - Mazmur 103:1-5


Meninggalkan tahun Ayin Beth 5772 dan memasuki tahun Ayin Gimel 5773 (16 September 2012 - 4 September 2013), kita diminta untuk mengingat segala kebaikan-Nya terlepas dari apapun masalah dan pergumulan yang sedang kita hadapi saat ini. 

Kebaikan-Nya - #1: Mengampuni bahkan segala kelemahan kita, sementara Iblis terus mendakwa kita.

Kebaikan-Nya - #2: Memulihkan / Menyembuhkan

Kebaikan-Nya - #3: Menebus segala hutang dosa

Kebaikan-Nya - #4: Memahkotai, mendandani, menjadikan indah

Kebaikan-Nya - #5: Memuaskan hasrat, baik kebutuhan maupun keinginan sesuai dengan pribadi masing-masing.

"Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah." - 1 Korintus 1:25-29

Inilah janji Tuhan kepada Gereja, bahwa kita dipilih hanya untuk menampilkan kemuliaan-Nya sehingga Allah terpandang di suluruh bumi.

"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Benefits / Ghemool) bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." - Roma 8:28

Dan inilah jaminan bagi kita memasuki 5773 dan 2013 nanti. Haleluya!
By. Pdt. Petrus Agung Purnomo

Rabu, 05 September 2012

PROFETIC JOURNEY-1

Shalom dearest bloggers...

Lama sekali tidak menyambangi blog saya ini...berhubung kesibukan yang luar biasa, tapi juga karena kami tidak berlangganan internet lagi di rumah..hehe..Ini juga baru disambungin kembali internetnya..
Nah, karena aku dan suami baru saja pulang dari Tanah Perjanjian, saya rindu membagi oleh-oleh dulu buat teman-teman semua...mau..mau..mau??? Haha...tapi yang sisa tinggal foto-foto dan cerita, tetap mau kan??

Tanggal 6-14 Agustus 2012, kami mengadakan Profetic Journey ke Israel dan Turki, dipimpin oleh gembala kami sendiri, Bpk. Pdt. Pieter Faraknimella dan Ibu Kristina. Dinamakan Profetic Journey, karena berdekatan dengan peringatan hari Proklamasi Indonesia, tgl 17 Agustus. Kerinduan kami, kami berdoa secara khusus bagi Indonesia di Tanah Perjanjian. Berdoa di setiap tempat yang kami kunjungi supaya berkat atas Indonesia juga tercurah. Perjalanan kali ini juga direncanakan agak mendadak. Sekitar awal bulan Mei mulai di-sounding, saya segera tergerak untuk ikut. Lalu saya mengajak suami eh.. ternyata gayung bersambut, suami pun setuju untuk ikut. Dan saya sangat senang suami saya ikut, karena dalam rombongan kami yang berjumlah 75 orang, banyak juga yang berangkat tanpa pasangannya.

Tiba saatnya keberangkatan hari Senin malam. Setelah hampir 20 jam perjalanan berikut transit, akhirnya kami tiba di bandara Ben Gurion di Tel Aviv hari Selasa sore. Ini perjalanan saya yang kedua ke Tanah Perjanjian. Ketika pertama kali, 5 tahun yang lalu, kami melewati Mesir dulu baru masuk Israel. Rasa haru tiba-tiba menyergap begitu menginjakkan kaki kembali di Tanah Perjanjian. "O betapa rindunya aku akan rumahMu.." batinku.

Malam pertama menginap di Rimonim Hotel, Tiberias, kami mengadakan pertemuan doa, untuk persiapan perjalanan esok hari. Di doa itu, saya ingat janji Tuhan untuk menyembuhkan kaki saya begitu menginjak Tanah perjanjian. Oya, saya mau cerita sedikit, bahwa 7 hari sebelum keberangkatan, saya kecelakaan, hampir keserempet mobil. Untuk menghindar saya ngerem mendadak, akhirnya saya jatuh dengan posisi kaki kanan ketekuk sambil ketindihan motor dan lecet-lecet di kaki kanan saya. Sakitnya luar biasa. Dalam hati saya pikir iblis coba gagalkan perjalanan saya ke Israel ini. Tapi saya tidak mau menyerah, saya percaya Tuhan yang saya sembah sanggup sembuhkan saya dengan segera. Tanpa banyak mengeluh kepada orang lain, saya tetap bisa berjalan meski dengan rasa sakit dan ngilu. Cuma Tuhan janji mau sembuhkan saya begitu menginjak Tanah Perjanjian. Nah malamnya saya tagih janji Tuhan, "Ini sudah di Tiberias Tuhan, tapi kok masih sakit kaki kanannya?" Tiba-tiba Tuhan jawab, "Cukuplah kasih karuniaku bagimu..Justru dalam kelemahanmu kuasaKu menjadi sempurna. Pada saat kamu merasakan sakit yang hanya seketika ini, kamu mulai ingat untuk mendoakan Indonesia." Saya hanya bisa menangis dan mengucapkan terima kasih. Kemudian kami semua mulai didoakan dan beberapa jemaat mendapat babtisan Roh Kudus dan berbahasa Roh.

Esok harinya, kami memulai perjalanan ke Sungai Jordan tempat Yesus dibabtis oleh Yohanes Pembabtis, untuk membabtis 9 orang jemaat yang belum menerima babtisan air. Karena beberapa orang bule melihat kami sementara menyembah saat acara pembabtisan itu, datanglah 8 orang dari mereka untuk dibabtiskan oleh bapak Gembala kami. Setelah babisan, kami semua masuk ke air sungai Yordan untuk sama-sama mengadakan pentahiran Naaman. Seperti yang kita ketahui, Naaman Panglima Raja Aram saat itu, ketika mengalami sakit kusta datang kepada Nabi Elisa, dan Elisa menyuruh Naaman untuk mencelupkan dirinya ke dalam sungai Yordan 7 kali. Seketika itu juga Naaman Sembuh dari penyakit kustanya. Kami percaya sebelum mengadakan perjalanan Profetik ini, terlebih dahulu semua peserta dimurnikan, disembuhkan, baru kemudian bisa mengadakan peperangan rohani dalam doa-doa selanjutnya.


Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Tabgha, Gereja Multiplikasi, di dekat Danau Galilea, dimana Tuhan Yesus mengadakan mujizat memberi makan 5000 orang laki-laki dari 5 roti dan 2 ikan. Begitu saya sampai di gereja ini, saya tiba-tiba menangis mengalami urapan Roh Kudus atasku. Saya terduduk di bangku dan berdoa. Kami hanya 10 menit di tempat ini, tapi saya merasakan hadirat Allah yang luar biasa. Di sana saya mendengar Tuhan berbicara bahwa sebenarnya Tuhan sangat siap untuk memberkati aku dan semua umatNya, tapi seringkali umatNya tidak siap dengan berkat Tuhan itu. Tuhan katakan, "Lihat mujizat ini, lihat mujizat yang Aku lakukan di sini." Saya bersyukur untuk tempat ini dan kemudian menabur titipan persembahan dari teman-teman dari Indonesia.
                            Bers. Pengurus Gereja Tabgha


Setelah itu, dengan terburu-buru kami masuk ke kapal, karena waktu hampir pukul 12.00 siang, saatnya keberangkatan kapal penyeberangan ke sisi danau Galilea yang lain untuk makan siang menikmati ikan Petrus. Nah, begitu tiba di atas kapal, saya menyadari bahwa kaki kanan saya sudah sembuh, karena dari tadi saya sudah tidak merasakan nyeri lagi di kaki kanan saya. Saya menyadari bahwa kesembuhan terjadi di sungai Yordan pada saat kami mengadakan pentahiran Naaman. Ketika itu saya merasakan gigitan-gigitan ikan-ikan kecil yang ada di sungai.Saya sangat bersyukur pada Tuhan Yesus yang sudah menyembuhkan saya. Mujizat terjadi. Haleluya. Lalu saya menyaksikan kesembuhan saya di atas kapal. Ternyata begitu saya selesai bersaksi, ada 2 teman saya berkata kepada saya bahwa mereka juga merasa terwakili dengan kesaksian saya, karena ternyata kaki mereka disembuhkan pada saat di sungai Yordan. Tuhan Yesusku luar biasa dahsyat...

                            Pengibaran bendera Indonesia bersama bendera Israel

To be continued....

JANGAN BEREAKSI BERLEBIHAN TERHADAP KESALAHAN

Jangan Bereaksi Berlebihan Terhadap Kesalahan

Oleh Rick Joyner, 28 Agustus 2012
Hampir setiap pribadi profetik yang saya tahu menyatakan bahwa tahun 2012 ini adalah "puncak segala yang baik maupun yang buruk." Saya pikir ini terbukti benar, namun saya pikir semua akan bertambah baik maupun bertambah buruk setiap tahunnya. Kita sedang memasuki masa paling menantang dalam sejarah dunia dan masa yang terbaik adalah terus berjalan bersama dengan Tuhan. Seperti yang telah saya katakan berulang kali bahwa kita hidup pada masa yang digambarkan dalam Yesaya 60.
Kita sedang memasuki masa-masa dimana kita harus menghadapi perkara-perkara akhir baik bagi bangsa Amerika maupun setiap bangsa lain di dunia. Di dalam Alkitab, ini disebut dengan "Lembah Penentuan." Setiap orang yang hidup pada masa ini harus melewati lembah ini, tetapi sekarang adalah waktu untuk memutuskan dalam hati kita keputusan yang akan kita ambil - bahwa kita tidak akan berkompromi demi kebenaran yang telah dipercayakan kepada kita dan kita tidak akan menyangkal dan menolak Tuhan yang telah membayar lunas keselamatan kita. Jika kita tetap percaya, kita tidak akan gagal dan kita dijanjikan untuk melihat kemuliaan-Nya.
Sebagaimana Tuhan katakan, barangsiapa mengasihi kepada yang paling hina, ia melakukannya juga untuk Tuhan. Itulah sebabnya, ketika saudara-saudari kita menjadi sasaran, kita perlu bangkit dan berdiri bagi mereka sebagaimana untuk Tuhan. Ketika kita melakukan hal ini, dunia bukan sekedar melihat bahwa Yesus dikirim oleh Bapa, namun Ia masih tinggal bersama dengan kita.
Ketika Iblis tahu bahwa ia tidak dapat menghentikan langkah seseorang, ia sering mendorong dari belakang hingga orang tersebut terjatuh. Target utamanya adalah mengalihkan umat-Nya dari Kristus, namun sekalipun mereka dapat melihat, ia tetap dapat menyebabkan kerusakan pada iman mereka jika ia menekan ke titik ekstrim. 
Sebuah parit ada di setiap sisi jalan kehidupan kita. Pada dasarnya, sisi yang satu menjunjung hukum dan aturan (legalisme) dan sisi lainnya adalah ketiadaan hukum (lawlessness). Jalan kehidupan ada di antara kedua ekstrim tersebut. Banyak di antara kita yang menghabiskan waktu hidupnya terombang-ambing di antara kedua parit tersebut karena kecenderungan kita bereaksi berlebihan terhadap kesalahan dan kegagalan. Beberapa reaksi memang wajar, namun intinya tidak bereaksi berlebihan supaya tidak jatuh ke dalam ekstrim yang berlawanan.
Tentu saja, kita juga memiliki masalah dalaam menantikan Tuhan. Ada begitu banyak "desakan" dalam firman-Nya untuk kita menantikan Dia, namun tidak ada satupun yang saya mengerti sebagai "terburu-buru." Terlalu banyak, terutama mereka yang begitu bergelora / bersemangat, sering kali terbakar dalam perkara ini. Kuncinya adalah tidak kehilangan api semangat dan menjadi ragu untuk terus melangkah. Alasan utama mengapa Yesus memberikan kepada Petrus kunci-kunci Kerajaan adalah pada kemampuannya berbuat kesalahan atau kegagalan yang besar namun setelah itu tetap bangkit dan bergerak maju.

"Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana." - Amsal 24:16, banyak yang percaya bahwa orang benar tidak akan jatuh namun Yakobus 3:2 berkata, "Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; ..." Kita semua akan berbuat banyak kesalahan, namun "yang benar" adalah tidak membiarkan kesalahan-kesalahan itu menjatuhkan / menghentikan kita. Sekalipun kegagalan-kegagalan kita mengecewakan-Nya, namun kita harus tetap bangkit untuk menyenangkan hati-Nya terus.

Ini bukan perkara bagaimana kita tidak berbuat kesalahan dan kegagalan, namun bagaimana kita terus bangkit. Tidak terjebak dengan ilusi dari hukum yang berlaku, maupun ketakutan untuk berbuat salah serta perasaan tertuduh, melainkan terus mengandalkan Tuhan dalam segala perkara. Yang terpenting adalah, "Dalam takut akan TUHAN ada ketenteraman yang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya." - Amsal 14:26. Jagalah untuk tetap seimbang di dalam Dia dan tidak terjebak di kedua ekstrim yang ada.
Terjemahan bebas dari: Don't Overreact to Mistakes